2. Blackboards (Samira Makhmalbaf, Iran)
Sebuah film tentang diaspora Kurdi dalam ketiadaan pemerintahan negara, Blackboards adalah film panjang pertama yang membangkitkan minat global terhadap Perang Iran-Irak.
Papan tulis melambangkan pengetahuan umat manusia yang akan membawa orang keluar dari kemiskinan dan memberi mereka hak.
3. A Simple Life (Ann Hui, Hong Kong, China)
Roger seorang produser film sederhana tetapi memiliki selera yang bagus, berkat Ah Tao yang telah menjadi pembantu rumah tangga untuk keluarganya selama lebih dari 60 tahun.
Bagi Roger dan saudara-saudaranya, Ah Tao mirip dengan ibu tiri. Ketika Ah Tao menderita stroke, dia pensiun dan pindah ke panti jompo.
4. The Murmuring (Byun Youngjoo, Korea)
The Murmuring adalah film pertama yang mengangkat isu perempuan penghibur militer Jepang, yang tidak pernah dibahas secara resmi selama hampir 50 tahun.
Baca Juga: Sinopsis dan Fakta Heaven: To the Land of Happiness, Film Pembuka BIFF 2021
Memecah kesunyian soal masalah kekerasan seksual dan seksisme yang pernah dialami, para perempuan penyintas akhirnya menyuarakan penderitaan mereka.
5. Suzaku (Kawase Naomi, Japan)
Suzaku adalah sebuah elegi untuk pembubaran bertahap keluarga dan kehidupan di desa terpencil.
Ketika krisis ekonomi melanda sebuah desa pegunungan kecil, banyak orang pergi dan pembangunan terowongan kereta api yang menghubungkan desa ke kota dihentikan.
Film ini menggambarkan kehidupan sehari-hari di desa yang berangsur-angsur kehilangan penduduknya.
6. The Day I Became a Woman (Marzieh Meshkini, Iran)
Hava yang berusia sembilan tahun diberi tahu bahwa dia tidak diizinkan pergi ke luar atau bergaul dengan anak laki-laki karena dia adalah seorang perempuan.