Apakah mereka akan mampu mencapai tujuan atau tidak, dapat terlihat dari tenggat waktu pengumpulan tugas yang ditetapkan.
Di samping itu, manajer maupun atasan sendiri juga perlu menetapkan standar penilaian.
Misalnya dari sisi ketepatan waktu, seberapa memuaskan hasil yang dicapai, hingga ada atau tidaknya revisi.
Baca Juga: Catat, Ini Langkah Melalui Masa Transisi Menuju Budaya Hybrid Working
2. Kedua, pastikan tim beroperasi sebagai satu unit yang kohesif alias menjadi satu kesatuan.
Para anggota tim bisa saja memiliki tugas individu, tetapi juga harus mencapai tujuan bersama yang dimiliki sebuah unit.
Hal ini tidak hanya akan mengukur kinerja keseluruhan tim, tetapi dapat menunjukkan kinerja individu.
Dari hasil yang dicapai tim, misalnya, manajer maupun atasan bisa mengukur sejauh mana kerja sama para anggota berkembang walau tak saling bertemu muka.
Jika tim bertumbuh, maka sudah bisa dipastikan kinerja individu yang menjadi anggotanya juga meningkat.