Mahasiswa psikologi biasanya akan diminta magang satu sampai dua tahun untuk belajar metode pengobatan, melakukan pengujian analitik, belajar teknik psikologis, sampai terapi perilaku.
Sesudahnya, barulah mereka memperoleh lisensi setelah memiliki pengalaman kerja praktek di bawah pengawasan tenaga profesional kesehatan mental.
Di sisi lain, calon psikiater yang menempuh sekolah Kedokteran sebelumnya, perlu mengikuti residensi terlebih dulu di rumah sakit.
Residensi di bidang psikiatri itu umumnya berlangsung selama empat tahun, dan tentu saja di bawah pengawasan dan bimbingan profesional.
Selama residensi, mereka akan dipertemukan dengan bermacam pasien, mulai anak-anak sampai orang tua yang mempunyai gangguan perilaku maupun masalah mental lainnya.
Psikiater adalah orang yang mampu mendiagnosis sekaligus memberikan pengobatan pada penyakit mental.
Baca Juga: 5 Tips Perempuan Karier Menjaga Kesehatan Mental Akibat Stres Kerja
2. Perbedaan dari sisi praktek kerja
Untuk praktek kerjanya, psikolog cenderung merawat pasien yang kondisinya akan lebih efektif dengan perawatan psikologis.
Kondisi yang dimaksud meliputi gangguan perilaku, kesulitan belajar, depresi, hingga gangguan kecemasan.
Sementara itu, psikiater lebih berperan dalam melakukan penilaian dan diagnosis awal, kemudian merujuk pasien ke psikolog untuk ikut konseling atau terapi psikologis.