Parapuan.co - Wah, Kawan Puan, hari ini bertepatan dengan peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia, lho.
Selain diperingati, Hari Kesehatan Mental Sedunia juga menjadi upaya orang-orang untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental dalam kehidupan.
Terlebih, dalam dunia kesehatan masalah mental masih belum dilihat begitu serius ketimbang kondisi fisik seseorang.
Baca Juga: Diperingati Tiap 10 Oktober, Ini Tema Hari Kesehatan Mental Sedunia 2021
Padahal kesehatan mental dapat mempengaruhi seseorang untuk merenggut nyawanya.
Kesehatan mental ternyata memiliki pengaruh di dunia seni.
Tak sedikit karya-karya pelukis yang terinspirasi dari kesehatan mental. Melansir Sartle, ini dia 3 lukisan tersebut.
1. Henry Ford Hospital - Frida Kahlo
Pelukis asal Meksiko Frida Kahlo mengalami banyak masa kelam semasa hidupnya.
Salah satunya adalah masa kehamilannya. Ia mengalami keguguran dan membutuhkan aborsi. Pengalaman tersebut terjadi di Rumah Sakit Henry Ford.
Dia mengalami depresi berat yang dituangkannya melalui lukisan. Setiap tahap keguguran dan pengalaman rumah sakit digambarkan dalam lukisan ini, mulai dari sketsa saat dia masih di rumah sakit.
Saat melihat karya ini, kita tidak tahu ke mana harus melihat dan mungkin ingin berpaling sama sekali. Itu kesepian, menakutkan, sunyi, dan putus asa.
Bukan di rumah sakit jiwa, orang dapat membayangkan rasa kehilangan dan depresi yang ia alami selama dua minggu dirawat.
Tempat tidur rumah sakit adalah simbol ikatan yang tak terelakkan antara kesehatan fisik dan mental, meskipun secara historis masyarakat sering memilih untuk mengabaikan hubungan penting ini.
Tak hanya sekali, Frida juga mengalami tiga kali aborsi. Tentunya, hal ini mempengaruhi kesehatan mentalnya.
Baca Juga: Hari Kesehatan Mental Sedunia, Yuk Kenali Beda Profesi Psikolog dan Psikiater
2. Starry Night - Vincent Van Gogh
Di dunia seni, Vincent Van Gogh merupakan nama yang begitu melegenda.
Salah satu lukisannya yang terkenal adalah Starry Night atau malam berbintang.
Selama 18 bulan dia menderita kelainan jiwa, sejak dia memotong telinga kirinya sendiri dengan silet pada sebuah malam di bulan Desember 1888, saat tinggal di Arles di Provence.
Setelah insiden melukai diri sendiri yang dikenal luas tersebut, Van Gogh terus mengalami serangan kejiwaan secara sporadis dan melumpuhkan yang membuatnya kebingungan atau tak bisa berbicara selama berhari-hari atau berminggu-minggu.
Lukisan yang dibuat pada Junia 1889 menggambarkan pemandangan dari jendela yang menghadap ke arah timur dari kamar rumah sakit jiwanya di Saint-Rémy-de-Provence, tepat sebelum matahari terbit.
Lukisan ini mendasari lahirnya aliran post-impresionisme. Tak hanya itu, Kawan Puan.
Banyak orang beranggapan, Van Gogh layak diacungi jempol karena ia terus berkreativitas di tengah melawan gangguan bipolarnya.
Perjuangannya inilah yang membuat Dr. Pichet Udomratn, anggota Asian Network of Bipolar Disorder (ANBD), bersama dengan International Bipolar Foundation (IBPF), dan International Society for Bipolar Disorder (ISBD) mengusulkan menjadikan hari lahir Van Gogh sebagai hari bipolar sedunia, seperti dikutip Kompas.com.
3. Creative Therapy - Jacob Lawrence
Masalah kesehatan mental dapat diatasi jika orang yang mengalaminya mendapatkan penanganan yang baik.
Hal itu digambarkan dalam salah satu lukisan dari Jacob Lawrence, pelukis asal Amerika.
Beberapa orang memeriksakan diri ke institusi untuk mendapatkan perawatan.
Tak jarang dari mereka berada di sana pada dengan penanganan tepat dan mereka mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan.
Terapi seni telah menjadi bagian dari banyak dan seniman tertentu telah berkembang berkat hal itu.(*)