Rayakan Hari Anak Perempuan Sedunia, Voice of Baceprot Suarakan Perjuangan

Firdhayanti - Senin, 11 Oktober 2021
Voice of Baceprot punya pesan penting dalam rangka merayakan Hari Anak Perempuan Sedunia.
Voice of Baceprot punya pesan penting dalam rangka merayakan Hari Anak Perempuan Sedunia. AMITY ASIA

Parapuan.co - Tanggal 11 Oktober setiap tahunnya kita merayakan Hari Anak Perempuan Sedunia.

Perayaan Hari Anak Perempuan Sedunia ditetapkan untuk pemberdayaan dan hak-hak anak perempuan. 

Bagi band metal asal Indonesia, Voice of Baceprot (VoB), Hari Anak Perempuan Sedunia menjadi momentum apik untuk menyuarakan kebebasan perempuan dalam meraih mimpi-mimpinya. 

Band yang digawangi oleh Firdda Marsya Kurnia (vokal,gitar), Widi Rahmawati (bass), dan Euis Siti Aisyah (drum) ini telah merilis video musik lagu terbarunya, yakni God Allow Me (Please) to Play Music.

Baca Juga: Pesan Kuat dari Voice of Baceprot Lewat Video Musik 'God Allow Me (Please) To Play Music'

Sempat tertunda akibat pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), produksi video musik tersebut berhasil dilakukan pada 16 September 2021, di dalam gudang di Sunter, Jakarta Utara.

Kata Bona Palma, sutradara video musik, lirik lagu God, Allow Me (Please) to Play Music sangat kuat. 

"Lirik lagu God, Allow Me (Please) to Play Music sangat kuat, dengan chorus utama berbicara kepada kita semua tentang perjuangan untuk menjadi berbeda dan bangkit, mengatasi stereotip, menentang stigma, dan menantang klaim palsu," kata Bona, sutradara video musik dalam keterangan resmi yang diterima PARAPUAN. 

Liriknya pun begitu menginspirasi untuk bertahan dalam perang melawan intimidasi, mengusir ketakutan masa lalu, dan merangkul kebebasan berekspresi. 

Konsep visual di balik video musik ini terinspirasi dari makna simbolis Lingkaran Samsara.

“Lingkaran kehidupan menggambarkan siklus nilai, tantangan, stigma, dan stereotip yang tidak pernah berakhir yang dialami band hanya karena mereka unik dan berbeda,” komentar Bona.

Video musik ini juga menampilkan beberapa aktivis perempuan yang berafiliasi dengan Women of the World (WOW) Foundation. 

Aktivis perempuan tersebut termasuk penyair Inggris Zahra Ahmad dan Rakaya Fetuga, vokalis/gitaris band punk Inggris Breakup Haircut, Ishani Jasmin, dan produser budaya WOW Shereen Pereira.

Mereka tampak membawa papan untuk menyuarakan keprihatinan dan aspirasi mereka.

Baca Juga: Lawan Stigma Negatif, Voice of Baceprot Rilis Single God Allow Me (Please) To Play Music

 

 

 

Salah satu rapper perempuan terkemuka di Indonesia, Yacko, juga tampil bersama dengan aktivis/penyanyi feminis yang vokal, Kartika Jahja.

Selain video musik, keterlibatan VOB dalam perayaan Hari Anak Perempuan Sedunia akan diwujudkan dalam bentuk pertunjukan virtual yang diatur khusus untuk acara tersebut.

Lebih dari 40 aktivis perempuan muda dari seluruh dunia berusia 11-19 tahun akan ambil bagian dalam pertemuan tersebut.

“Girl band seperti VOB memiliki warisan panjang dalam menciptakan musik yang menantang genre dan melanggar norma gender," ujar perwakilan dari WOW Foundation.

"Mereka mewakili generasi baru anak muda yang terus menentang disparitas gender dan rasisme di industri musik!” ungkapnya lebih jauh.

Sebelumnya, trek audio dari lagu ini dirilis pada tanggal 17 Agustus 2021. 

Tujuannya adalah menggelorakan semangat kebebasan berekspresi dan aspirasi bagi perempuan muda di seluruh dunia tanpa diskriminasi gender dan ras.

VoB ingin agar perempuan muda untuk membuat keputusan hidup tanpa intoleransi.

“Dari sudut pandang pribadi kami, kesetaraan gender adalah ketika perempuan dan laki-laki diberikan haknya sebagai manusia untuk hidup, pendidikan yang layak, menampung aspirasi, dan diberi kebebasan untuk memperjuangkan aspirasi tersebut,” tegas Marsya.

 

(*)

Penulis:
Editor: Rizka Rachmania


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja