Kemudian, berikut ini 3 cara menjadi support system dan memberikan dukungan untuk penyintas kekerasan secara umum, melansir dari Verywellmind.
1. Beri mereka waktu
Jika kamu memutuskan untuk menjangkau korban pelecehan, lakukanlah pada saat tenang.
Selain itu, pastikan untuk menyisihkan banyak waktu apabila korban memutuskan untuk membuka diri.
Jika penyintas tersebut memutuskan untuk mengungkapkan rasa takut dan frustrasi yang terpendam selama bertahun-tahun, cobalah untuk mendengarkan.
Sebab, tidak mudah bagi penyintas untuk mengungkapkan rasa takut mereka.
Baca Juga: Kekerasan pada Perempuan di Ruang Publik, Kenali Bentuk-bentuknya
2. Mulai percakapan
Kamu dapat mengangkat topik kekerasan dalam rumah tangga dengan mengatakan hal-hal berikut.
"Saya khawatir tentang kamu karena ....." atau "Saya khawatir tentang keselamatan kamu ..." atau "Saya telah melihat beberapa perubahan yang menyangkut saya ..."
Selanjutnya, mungkin kamu pernah melihat orang yang mengenakan pakaian untuk menutupi memar atau memperhatikan orang tersebut tiba-tiba menarik diri.
Keduanya bisa menjadi tanda-tanda penyintas pelecehan.
Beri tahu orang tersebut bahwa Kawan Puan akan menjaga kerahasiaan informasi apa pun yang diungkapkan.
Hindari mencoba memaksa penyintas kekerasan untuk terbuka, biarkan percakapan berlangsung apa adanya.