Hari Radang Sendi Sedunia, Ketahui Ini Gejala dan Penyebab Arthritis

Parapuan.co - Hari ini, pada 12 Oktober diperingati sebagai World Arthritis Day (WAD) atau Hari Radang Sendi Sedunia, lho, Kawan Puan.

Sekadar informasi, Hari Radang Sendi Sedunia ini telah diselenggarakan sejak 1996 oleh Arthritis and Rheumatism International (ARI).

Hari Radang Sendi Sedunia memiliki tujuan menyadarkan masyarakat luas tentang radang sendi, mulai dari pengertian hingga gejala yang perlu kita waspadai.

Baca Juga: Usai Perempuan Menikah, Kenali 4 Alasan Tidak Boleh Menunda Kehamilan

Lantas apa itu radang sendi?

Radang sendi yang juga dikenal sebagai arthritis adalah penyakit yang mempengaruhi persendian terutama pada area di mana tulang bertemu dan bergerak.

Dilansir dari Cleveland Clinic, arthritis biasanya melibatkan peradangan atau degenerasi (kerusakan) sendi.

Diketahui radang sendi pun terdiri dari beberapa jenis yakni osteoarthritis, ankylosing spondylitis, juvenile arthritis, asam urat atau artritis gout, psoriatic arthritis, dan rheumatoid arthritis

Arthritis paling sering terjadi di area tubuh berikut:

• Kaki.
• Tangan.
• Pinggul.
• lutut.
• Punggung bawah.

Gejala radang sendi

Berbagai jenis radang sendi rupanya memiliki gejala yang berbeda, bisa jadi ringan hingga parah bagi beberapa orang.

Di mana ketidaknyamanan sendi mungkin datang dan pergi, atau bisa tetap konstan. Adapun  gejala umum dari radang sendi di antaranya:

• Nyeri.
• Kemerahan.
• Kekakuan.
• Pembengkakan.

Baca Juga: Ini 4 Penyebab Kamu Kehilangan Nafsu Makan, Salah Satunya Adanya Bakteri

Penyebab radang sendi

Berbagai jenis radang sendi pun memiliki penyebab yang berbeda, tergantung pada jenis arthritis.

Misalnya, artritis goat yang kerap kita kenal sebagai penyakit asam urat adalah hasil dari terlalu banyaknya asam urat dalam tubuh.

Namun, untuk jenis radang sendi lainnya, penyebab pastinya belum diketahui. Akan tetapi, seseorang berisiko mengalami radang sendi jika:

• Memiliki riwayat keluarga dengan arthritis.
• Melakukan pekerjaan atau olahraga yang membuat sendi stres berulang kali.
• Memiliki penyakit autoimun tertentu atau infeksi virus.

Selain mengetahui informasi di atas, Kawan Puan juga harus paham bahwa ada faktor risiko yang memungkinkan seseorang mengalami radang sendi, yaitu:

• Usia: Risiko radang sendi meningkat seiring bertambahnya usia.
• Gaya hidup: Merokok atau kurang olahraga dapat meningkatkan risiko radang sendi.
• Jenis Kelamin: Sebagian besar jenis radang sendi lebih sering terjadi pada perempuan
• Berat: Obesitas memberi tekanan ekstra pada persendian, yang dapat menyebabkan radang sendi.

Baca Juga: Menyerang Anak Perempuan, Ini Dia Tahapan Terjadinya Sindrom Rett

Lalu, bagaimana cara mengetahui kalau memang terkena radang sendi?

Apabila Kawan Puan merasakan gejala yang cukup asing pada persendian, sebaiknya jangan ragu dan datanglah ke dokter.

Kamu perlu berbicara jujur apa yang sedang dialami, sehingga dokter pun akan melakukan beberapa pemeriksaan.

Mulai dari menilai mobilitas dan rentang gerak pada persendian, memeriksa area yang nyeri atau bengkak di sekitar sendi, dan kemudian mengevaluasi kesehatan secara keseluruhan untuk menentukan apakah kondisi yang berbeda dapat menyebabkan gejala ini.

Nah dengan melakukan pemeriksaan tersebut, maka penyakit radang sendi pun bisa segera diatasi, ya, Kawan Puan. (*)