Parapuan.co - Rangkaian sidang The 4th ASEAN Ministerial Meeting on Women (AMMW) resmi dimulai minggu ini di Jakarta.
Pertemuan tersebut memiliki agenda pertama Pertemuan 20th ACW (Asean Commitment On Women) yang diselenggarakan secara virtual.
Tahun ini Indonesia terpilih sebagai tuan rumah yang diwakili oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (Kemen PPPA).
Perwakilan yang hadir adalah Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kemen PPPA, Lenny N. Rosalin, selaku Ketua delegasi Indonesia sekaligus Pimpinan Sidang.
"Suatu kehormatan bagi saya untuk berdiri di sini hari ini dan memimpin Pertemuan ACW ke-20," ungkap Lenny, dikutip dari rilis yang PARAPUAN terima.
"Saya ingin menegaskan kembali pentingnya komitmen kami untuk melaksanakan mandat ACW untuk mengarusutamakan gender di tiga Pilar Komunitas ASEAN," katanya lebih lanjut.
Baca Juga: Dari STEM hingga Kesenjangan Upah, Ini Prioritas Kemenpppa di G20 Women’s Empowerment
"Saya juga ingin melibatkan Badan Sektoral ASEAN untuk mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan semua perempuan dan anak perempuan," tutupnya.
Dalam kesempatan itu, Lenny mengucapkan terima kasih atas kesepakatan seluruh negara peserta dalam menyelesaikan implementasi Rencana Kerja ACW tahun 2016-2020.
ACW Meeting merupakan salah satu dari lima agenda utama penyelenggaraan dari The 4th Asean Ministerial Meeting on Women (AMMW).
Pertemuan ACW ke-20 ini dihadiri oleh delegasi setingkat pejabat senior di masing-masing kementerian.
Delegasi tersebut bertanggung jawab atas perempuan dan anak perempuan di negara-negara peserta AMMW.
Adapun negara-negara peserta AMMW yakni Brunei Darussalam, Thailand, Malaysia, Philipina, Singapura, Kamboja, Laos, dan Myanmar, termasuk Indonesia.
ACW mendukung AMMW dengan merekomendasikan kebijakan regional, mengembangkan dan melaksanakan rencana kerja regional lima tahun.
ACW juga memberikan dorongan kepada negara-negara AMMW untuk mengelola kemitraan antar negara anggota.
Dalam pertemuan tersebut, Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kemen PPPA RI, Lenny menegaskan pentingnya komitmen bersama dalam melaksanakan mandat ACW.
Mandat tersebut adalah mengutamakan kesetaraan gender di tiga Pilar Komunitas ASEAN.
Baca Juga: Startup Lokal Ini Gagas Solusi Gender Inequality Berbasis Teknologi
Lenny juga menuntut untuk melibatkan Badan Sektoral ASEAN untuk mempromosikan kesetaraan gender.
Selain itu, ia menegaskan pentingnya pemberdayaan semua perempuan dan anak perempuan di berbagai negara di ASEAN.
Ia juga menekankan perlunya memperkuat kemitraan dengan mitra tradisional seperti ASEAN Women Entrepreneurs Network (AWEN), UN Women dan USAID. pemangku kepentingan lainnya dan juga organisasi masyarakat sipil.
Secara garis besar, pertemuan membahas tentang penyelesaian implementasi Rencana Kerja ACW 2016-2020.
Pertemuan ini juga menyusun serta mengimplementasikan Rencana Kerja ACW 2021-2025 berikutnya.
Untuk tahun 2022, para delegasi akan berfokus pada pengarusutamaan gender, nasib perempuan dan perdamaian dan keamanan.
Baca Juga: A Force for Change: Pameran Seni dan Lelang Karya Para Seniman Perempuan Kulit Gelap
Selain itu, delegasi juga akan meningkatkan pemberdayaan ekonomi perempuan, inklusi digital dan keuangan perempuan, serta partisipasi politik dan kepemimpinan perempuan.
Setiap delegasi berharap pada Pertemuan ACW ke-21 berikutnya yang akan diselenggarakan di Laos pada tahun 2022, seluruh negara peserta dapat membahas implementasi Rencana Kerja ACW selanjutnya. (*)