Parapuan.co - Kawan Puan, setiap tanggal 13 Oktober, kita memperingati No Bra Day atau Hari Tanpa Bra Sedunia.
Hari Tanpa Bra adalah salah satu peringatan untuk Bulan Peduli Kanker Payudara Sedunia yang juga jatuh setiap bulan Oktober.
Pada bulan ini, perempuan di seluruh dunia diharapkan dapat kembali mengedukasi diri mengenai bahaya kanker payudara.
Kampanye yang paling banyak digaungkan adalah soal deteksi dini dan self checking yang penting untuk perempuan.
Dengan melakukan kampanye tersebut, diharapkan perempuan dapat lebih memahami tanda-tanda kanker payudara dan pencegahannya.
Agar lebih mengenal hari yang penting ini, berikut sejarah dan fakta Hari Tanpa Bra Sedunia yang dilansir dari Kompas.com.
Baca Juga: 5 Tahap Pertumbuhan Benjolan Kanker Payudara, dari Stadium Awal hingga Akhir!
Sejarah Hari Tanpa Bra
Jarang diketahui, ternyata Hari Tanpa Bra sudah dimulai sejak 2011 dan sebagian besar digaungkan melalui media sosial.
Sejumlah perempuan di sosial media menunggah tulisan atau foto dengan menggunakan tagar #nobraday sebagai bentuk kampanye.
Tujuan Hari Tanpa Bra adalah untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong perempuan untuk melakukan pemeriksaan diri dan skrining.
Hari Tanpa Bra juga mendorong perempuan untuk mengetahui tanda-tanda kanker payudara untuk mencegahnya.
Tidak hanya hari ini, Hari Tanpa Bra sebelumnya juga dirayakan pada tanggal 9 Juli.
Tanggal tersebut diresmikan di Kanada dan mulanya diberi judul "Hari BRA (Rekonstruksi Payudara — Acara Belajar dan Berbagi)" oleh Dr Mithcell Brown.
Dr Mitchell Brown memiliki tujuan untuk mendorong perempuan melakukan pemeriksaan dini.
Pada Juli di tahun yang sama, perempuan bernama samaran Anastasia Donuts menyusun Hari Tanpa Bra Nasional.
Ia ingin meningkatkan kesadaran tentang kanker payudara dengan sebuah situs untuk mengampanyekannya.
Tiga tahun kemudian, dua hari itu digabungkan dan diperingati pada 13 Oktober di Bulan Peduli Kanker Payudara.
Baca Juga: Kurangi Risiko Kanker Payudara dengan Melakukan 5 Hal Berikut
Fakta Hari Tanpa Bra
1. Bertujuan untuk edukasi
Hari Tanpa Bra diciptakan sebagai ajakan bagi perempuan untuk melakukan pemeriksaan dini demi mencegah kanker payudara.
Berdirinya hari ini juga untuk mendidik perempuan tentang pilihan untuk menjalani masektomi atau pengangkatan payudara.
Pada 2014, Hari Tanpa Bra mulai diperingati di 30 negara di seluruh dunia.
Pada Hari Tanpa Bra, mereka yang terkena kanker payudara dapat menghadiri acara peringatan.
Mereka bisa melakukan tanya jawab dengan ahli terkemuka serta saling berbagi kisah inspiratif.
2. Kampanye tagar #NoBraDay
Di media sosial, tagar #NoBraDay selalu digaungkan setiap tanggal 13 Oktober.
Banyak influencer dan penyintas kanker payudara juga menggunakan kesempatan ini untuk mengunggah kisah tentang pengangkatan payudara.
Mereka juga ikut mengajak para perempuan menjadwalkan diri mengikuti mammogram atau pemeriksaan kanker payudara.
Banyak juga figur publik yang memilih untuk mengadakan penggalangan dana untuk para pejuang kanker payudara.
Kawan Puan juga dapat ikut menunggah pendapatmu atau kampanye dengan tagar #NoBraDay di media sosialmu.
Baca Juga: Selain Benjolan, Waspadai Ini 7 Ciri-Ciri Kanker Payudara Tahap Awal
3. Tidak ada kampanye foto vulgar
Hari Tanpa Bra Sedunia sering disalah artikan oleh netizen di media sosial.
Pada hari yang penting ini, tidak ada kampanye menunggah foto vulgar seperti payudara untuk tujuan tertentu.
Pada hari ini, perempuan di seluruh dunia juga kembali diingatkan untuk mewaspadai modus kekerasan seksual siber yang sering terjadi.
Baca Juga: Perlu Dihindari! 4 Makanan Ini Meningkatkan Risiko Kanker Payudara
Kawan Puan harus hati-hati jika ada seseorang meminta foto payudara kamu dengan alibi Hari Tanpa Bra.
Pastikan kamu mengetahui dan mengedukasi lingkungan sekitarmu tentang maksud dan tujuan dari Hari Tanpa Bra ini.
Yuk kita rayakan dengan pemeriksaan diri dan deteksi dini untuk pencegahan kanker payudara. (*)