"Juga belum ada yang membuat film tentang sosok leader atau life coach dengan target anak muda yang masih polos dan masa depannya sangat panjang," lanjutnya.
Penulis naskah Lucky Kuswandi juga menambahkan dengan berkata, "Walau memiliki setting tahun 2030, film ini sangat relevan karena apa yang dicari ketiga karakter ini adalah apa yang dicari oleh kebanyakan orang."
"Setiap orang mencari kepastian akan masa depan, sense of community, dan sense of belonging," tutupnya.
2. Kostum dan lokasi yang berbeda dari film lain
A World Without mengambil latar tahun 2030, sehingga kostum dan pakaian pun akan menjadi elemen yang menarik untuk disaksikan di film ini.
Demi mendapatkan latar yang sesuai dengan cerita, sutradara Nia Dinata yang juga bertugas sebagai desainer produksi memilih bangunan-bangunan yang bergaya art deco.
Gaya tersebut diwujudkan dengan arsitektur dari tahun 1920-an yang terlihat timeless.
Selain itu, Nia dan desainer kostum Tania Soeprapto dan Isabelle Patrice juga bekerja sama untuk menampilkan berbagai kostum yang apik di film ini.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Film A World Without yang Tayang di Netflix Besok
3. Misteri The Light yang bikin penasaran
Dalam film ini, The Light digambarkan sebagai sebuah organisasi yang menjanjikan kehidupan yang lebih baik namun dikelilingi oleh misteri.
Meski awalnya akan terpesona oleh keindahan dan kenyamanan yang ditawarkan The Light, lambat laun penonton pun akan dibuat penasaran dengan kejanggalan di balik tempat ini.
"Kami menciptakan The Light untuk menciptakan generasi yang lebih sustainable dan siap menghadapi masa depan," jelas Chicco Jerikho yang memerankan Ali Khan, pendiri The Light.
Ayushita yang memerankan Sofia, istri Ali, juga ikut menjelaskan.