Mereka amat antusias menunjukkan kemampuannya dalam stand-up comedy.
Dari ratusan peserta yang mendaftar, dipilih 25 peserta yang kemudian untuk malam final dipilih 12 finalis saja.
12 finalis di malam final ini berkesempatan untuk menunjukkan kemampuan stand-up comedy mereka di depan para juri.
Sesi mentoring dengan metode asertif
Tidak hanya berkompetisi dan unjuk diri di depan juri, para finalis kompetisi ini juga mengikuti sesi mentoring, lho, Kawan Puan.
Mereka diberikan pembekalan psikoedukasi dan masterclass serta mentoring oleh Mo Sidik, Isman HS, dan Wawan Cikuk.
Kegiatan pembekalan dilakukan secara langsung oleh EDU Foundation dengan menerapkan metode asertif.
Tujuan diterapkannya metode itu adalah agar dapat meningkatkan kemampuan peserta dalam mengekspresikan diri melalui perasaan, perilaku, harapan, dan opini yang tertuang dalam tulisan maupun komunikasi langsung.
Baca Juga: NOVA dan Allianz Indonesia Gelar Kulwap bagi Mitra Petani Bersama TaniFund
Selama tiga tahun program berjalan dengan tema melawan bullying, metode asertif selalu digunakan, di samping itu juga dengan metode menyampaikan pendapat atau menilai diri sendiri melalui komedi.
"Metode asertif terbukti sudah berhasil untuk menurunkan agresifitas dari pembully. Bagi para penyintas bully, metode ini dapat menurunkan depresinya dengan cara menulis," ujar Zaky Zakaria, Executive Director EDU Foundation, mengutip dari rilis yang PARAPUAN terima.
Zaky pun menambahkan bahwa mereka meningkatkan caranya dengan bukan hanya menulis biasa namun menulis dengan komedi.