Parapuan.co - Belum lama ini Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mensosialisasikan tentang Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).
Selama agenda yang berlangsung secara virtual itu, pihaknya menyebutkan sejumlah pasal, khususnya terkait Pajak Penghasilan (PPh).
Salah satunya terkait tujuan UU HPP yang disebut akan melindungi masyarakat kalangan menengah ke bawah dalam hal PPh orang pribadi.
Menkeu Sri Mulyani mengatakan, peraturan PPh orang pribadi ini bertujuan memberikan perhatian dan keberpihakan kepada masyarakat berpenghasilan rendah.
Selain itu, juga menciptakan bracket baru yang mana ketika seseorang punya sumber pendapatan lebih tinggi, maka akan membayar lebih tinggi.
Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Ungkap Pelaku UMKM Bisa Bebas Pajak Penghasilan
"Inilah yang disebut asas keadilan dan gotong royong," tutur Sri Mulyani dalam paparannya di Konferensi Pers RUU HPP, Minggu, 10 Oktober 2021 seperti dikutip Kontan.co.id.
Pihaknya juga merincikan, di dalam RUU HPP aturan PPh orang pribadi terdiri dari penghasilan Rp 0 sampai Rp 60 juta per
tahun dikenakan tarif 5%.
Kemudian untuk penghasilan di atas Rp 60 juta sampai Rp 250 juta per
tahun dikenakan tarif 15%, dan lebih dari Rp 250 juta sampai Rp 500 juta per
tahun dikenakan tarif 25%.
Sementara untuk penghasilan lebih dari Rp 500 juta hingga Rp 5 miliar per
tahun, akan dikenakan tarif PPh sebesar 30%.
Terakhir, bagi yang penghasilannya di atas Rp 5 miliar dalam setahun bakal dikenakan tarif 35%.