2. Kesulitan mendapatkan modal yang lebih besar
Kawan Puan, ketika kamu ingin mengembangkan usaha, kamu tentunya akan membutuhkan modal yang lebih besar, kan?
Usaha yang besar nantinya dapat menjangkau konsumen yang lebih luas lagi, sehingga produk yang dijual dapat diekspor.
Dalam hal ini, pengusaha perempuan yang menjalankan usaha level mikro masih mengalami kesulitan untuk mendapatkan akses modal yang besar.
Artinya, mereka juga mengalami kesulitan dalam mengembangkan usaha mereka secara signifikan.
Baca Juga: Fakta Krisis Keuangan Korea Selatan yang Jadi Inspirasi Squid Game
3. Minimnya akses untuk mendapatkan informasi
Selain itu, perempuan yang merupakan pengusaha kerap mengalami kesulitan untuk mendapatkan informasi lantaran akses yang masih minim.
Pendiri Instellar, Dian Wulandari, menjelaskan bahwa kesulitan untuk mendapatkan informasi yang dialami perempuan ini merupakan salah satu tantangan terbesar.
Keterbatasan pada akses inilah yang kemudian menghambat pengusaha perempuan untuk bisa sukses dalam menjalankan bisnis UMKM miliknya.
4. Keraguan untuk memulai
Sudah bukan hal yang asing lagi jika bidang wirausaha didominasi oleh kaum laki-laki.
Ternyata, dominasi laki-laki di sektor ekonomi turut memiliki pengaruh signifikan terhadap kepercayaan diri perempuan untuk memulai bisnis, Kawan Puan.
Saat ingin memulai bisnis UMKM, perempuan rentan dihinggapi oleh rasa keraguan yang pada akhirnya mencegah mereka untuk berkarya.
Kawan Puan, itulah tantangan pengusaha UMKM perempuan di sektor ekspor.
Meskipun begitu, kesempatan untuk bisa menembus pasar global tetap terbuka lebar untuk pengusaha UMKM perempuan. (*)