Parapuan. co - Kawan Puan, berikut ini beberapa berita terpopuler dari kanal Wellness hari ini, Sabtu (16/10/2021).
Mulai dari mengetahui pentingnya cuci tangan pakai sabun menurut dokter dalam rangka Hari Cuci Tangan Sedunia pada 15 Oktober.
Hingga membahas 3 alasan mengapa seseorang melakukan self harm atau menyakiti dirinya menurut psikolog klinis.
Yuk, simak ada apa saja berita terpuler kali ini!
Baca Juga: Persiapan Sekolah Tatap Muka: Tips Mengajarkan Cuci Tangan pada Anak
1. Hari Cuci Tangan Sedunia, Ini Pentingnya Mencuci Tangan Memakai Sabun
Dalam rangka Hari Cuci Tangan Sedunia pada 15 Oktober, Kawan Puan harus menyadari pentingnya mencuci tangan, apalagi di masa pandemi seperti ini.
Pasalnya, di saat seperti ini, kebiasaan mencuci tangan menjadi salah satu benteng untuk melawan virus. Hal ini berlaku tak hanya untuk orang dewasa tapi juga anak-anak.
Sayangnya, meski cuci tangan merupakan aktivitas untuk menjaga kebersihan yang sederhana, sayangnya tak sedikit orang yang menyepelekan cuci tangan.
Tidak hanya itu, sebagai orang tua Kawan Puan juga harus sadar bahwa anak-anak sudah mulai sekolah dengan pertemuan tatap muka.
Di mana di sekolah anak-anak akan bertemu banyak temannya dan mungkin menyentuh benda yang tidak diketahui kebersihannya.
Maka dari itu, Kawan Puan harus menggencarkan edukasi terkait cuci tangan pakai sabun. Sebab, ada alasan mengapa cuci tangan harus pakai sabun, bukan sekadar air.
2. Kehamilan Ektopik, Apakah Hamil di Luar Kandungan Bisa Dilanjutkan?
Ketika melihat dua garis biru, seorang perempuan pasti akan senang. Namun, untuk memastikan hal tersebut, Kawan Puan tetap perlu memeriksakannya ke dokter, ya.
Pasalnya, ada beberapa kasus di mana perempuan bisa mengalami suatu kehamilan di mana janin berada di luar rahim atau kandungan yang dikenal sebagai kehamilan ektopik.
Selain mengetahui definisi kelainan, Kawan Puan juga perlu tahu apakah kehamilan di luar kandungan masih bisa dilanjutkan atau tidak.
Melansir Cleveland Clinic, kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi di luar rahim dan ini merupakan kondisi yang mengancam jiwa ibu.
Baca Juga: Sambut Hari Peringatan Kehamilan dan Kehilangan Bayi, Ini Penyebab Keguguran Berulang
Kehamilan ini terjadi ketika sel telur yang dibuahi tertanam dalam struktur yang tidak dapat mendukung pertumbuhannya.
Kehamilan ektopik sering terjadi di tuba fallopi, yaitu sepasang struktur yang menghubungkan ovarium dan rahim.
Dalam kasus yang jarang terjadi, kehamilan ektopik dapat terjadi di ovarium atau di rongga perut.
Kehamilan ektopik bukanlah kehamilan yang dapat dibawa sampai aterm (kehamilan normal), dan dapat berbahaya bagi ibu jika tidak segera ditangani.
3. Psikolog Klinis Ungkap 3 Alasan Mengapa Seseorang Melakukan Self Harm
Seperti kesehatan fisik, Kawan Puan juga harus tahu bahwa kesehatan mental sangatlah penting.
Bisa begitu karena kesehatan mental yang tidak dirawat dengan baik dapat berdampak pada hal buruk dan salah satunya ialah self harm atau menyakiti diri sendiri.
Hal tersebut pun diungkap oleh psikolog anak dan keluarga Anna Surti Ariani, di mana kesehatan mental ternyata berhubungan dengan self harm.
"Orang yang mengalami depresi dan kecemasan atau beberapa gangguan kesehatan mental lebih sering mengalami self harm, daripada mereka yang dalam kondisi sehat-sehat saja," ujarnya.
Nina pun mengatakan, "Di mana ketika seseorang dalam permasalahan yang berat seringkali dia seakan numb atau mati rasa gitu badannya."
Dalam kondisi tersebut, seseorang sering kali merasa seakan terpisah dengan badannya sendiri, seperti mengalami disosiasi.
Tidak hanya itu, PARAPUAN pun telah merangkum 3 alasan mengapa seseorang sampai melakukan self harm.
(*)