Parapuan.co - Siapa yang tak terlena dengan rasa Dapur Cokelat? Semuanya, pasti suka.
Nah, Kawan Puan, tak terasa Dapur Cokelat sudah memasuki usia 20 tahun, lho.
Tentunya ini bukan pekerjaan mudah untuk pengusaha mempertahankan bisnis hingga puluhan tahun.
Ini juga yang dirasakan oleh sang owner Dapur Cokelat, Ermey Trisniarty.
Baca Juga: 7 Cara Memisahkan Keuangan Rumah Tangga dan Bisnis, Apa Saja?
Di tahun ke-20 ini, Ermey meluncurkan buku Dapur Cokelat Bercerita yang mengisahkan perjuangannya membangun bisnis dari nol.
Buku yang berisi kisah inspiratif perjalanan Ermey dan Dapur Cokelat ini merupakan contoh sempurna agar kita berani bermimpi dan berani mewujudkan mimpi kita.
Berawal dari kecintaan Ermey Trisniarty kecil akan cokelat serta didukung oleh lingkungan keluarga yang dinamis dan kreatif, Ermey memantapkan diri mengambil jalur pendidikan yang sesuai dengan passionnya.
"Dari kecil, saya itu memang sudah suka dengan cokelat. Dan, keluarganya juga mendukung," jelasnya dalam press conferences beberapa waktu lalu.
Tak hanya suka, Ermey juga menekuni bidang kuliner dengan masuk SMIP (Sekolah Menengah Industri Pariwisata) DKI Menteng.
Kemudian menekuni jurusan Bakery and Pastry Production dilanjutkan Management Pattiserie di STP (Sekolah
Tinggi Pariwisata) Bandung atau yang lebih dikenal sebagai NHI (National Hotel Institute).
Ermey juga konsisten menimba ilmu pattiserie ke manca negara sejak tahun 2005 hingga saat ini.
Selulus dari STP Bandung, Ermey berkesempatan bekerja di beberapa perusahaan besar sambil menerima
pesanan membuat chocolate praline bersama kakak tercinta, almarhum Gusnidar, dikerjakan di dapur
rumah.
Hingga akhirnya pada tahun 2001, Ermey memberanikan diri untuk membuka Toko Cokelat dengan dibantu almarhum Gusnidar dan Okky Dewanto yang kemudian menjadi suami Ermey serta Direktur Utama Dapur Cokelat.
Baca Juga: Ingin Miliki Bisnis Berkelanjutan? Perhatikan Arus Kas dan Arus Modal!
“Jadi di saat aku akan kembali ke Jakarta, selepas dari Bandung, aku direkomendasiin ke toko kue rekomendasi ibu kost.
Awalnya aku enggak ingin mampir, tapi rasanya ada dorongan dan sayang untuk dilewatin, dan aku pun banting setir ke toko apple pie. Di situ lah aku ketemu sama Okky, yang kebetulan bekerja di sana,” jelasnya.
Dengan peralatan terbatas Toko Cokelat kemudian bermetamorfosis menjadi Dapur Cokelat yang memiliki dapur produksi yang besar moderen dan saat ini memiliki 29 outlets dan 26 delivery points di seluruh Indonesia.
Layaknya sepotong kue Two Seasons Cake, signature cake Dapur Cokelat, terbuat dari bermacam unsur yang justru membuatnya lezat, lembut dan berkarakter, demikianlah juga perjalanan Dapur Cokelat mengalami masa ups dan downs dalam mengukir eksistensi di tengah ketatnya persaingan industri food and beverage tanah air.
Ujian demi ujian dilewati bersama dengan team Dapur Cokelat yang tangguh - yang sudah seperti keluarga sendiri bagi Ermey.
Dua ujian terbesar dalam perjalanan Dapur Cokelat adalah fenomena era digital dan terpaan pandemi
COVID-19.
Dapur Cokelat dipaksa berinovasi menghadapi dua badai besar tersebut, dan dengan tekad dan kreatifitas tinggi keduanya dapat dihadapi dengan mulus.
Bagi Ermey kuncinya adalah mau belajar dan inovasi tiada henti.
Baca Juga: Catat! Ini 6 Strategi Memenangkan Persaingan Bisnis di E-commerce
Dapur Cokelat dengan cepat menghadapi era digital dengan melakukan digitalisasi usahanya dan segera beradaptasi di era pandemi dengan menciptakan kue baru dengan harga terjangkau, membuat pick-up points dan menjual adonan premix.
Ermey pun menjadi lebih dekat dengan konsumen dan aktif menyapa lewat digital events seperti membagikan tips & tricks di live Instagram.
Kepuasan konsumen adalah prioritas bagi Dapur Cokelat yang sedapat mungkin selalu berupaya mewujudkan keinginan customer.
Mantra Ermey bagi team Dapur Cokelat adalah: jangan pernah bilang tidak bisa.
Jika memungkinkan, berikan yang lebih dari yang diharapkan customer.
Inilah yang menjadikan Dapur Cokelat selalu dicari penggemarnya, karena semua ini bukan hanya soal rasa yang lezat, namun lebih dari itu, ada layanan prima yang dihadirkan oleh setiap elemen team Dapur Cokelat dalam memenuhi pesanan customer.
Dapur Cokelat juga dikenal sangat inovatif dan update dengan tren terkini.
Inilah adonan sempurna yang membuat para peminatnya selalu kembali ke Dapur Cokelat.
Dukungan keluarga, terutama suami dan anak-anak tercinta, serta team Dapur Cokelat terutama ketika
Ermey harus berhadapan dengan vonis kanker dan menjalani terapi di Singapura sepuluh tahun yang lalu
membuat Ermey semakin tangguh dan penuh rasa syukur.
Ermey kembali bermimpi: membangun Sekolah Dapur Cokelat untuk masyarakat tidak mampu agar mereka dapat berdaya secara ekonomi.
Impian Ermey untuk membuka tempat belajar gratis untuk mereka yang putus sekolah dan ingin membuka usaha kuliner.
Baca Juga: Mengenal Design Thinking Strategi Bisnis yang Dipakai Apple hingga Google
Di sekolah ini mereka akan diajarkan pembuatan kue dan cokelat dari nol hingga mampu membuat produk
dan berani membuka usaha.
Tujuan sekolah ini adalah agar murid-murid Sekolah Dapur Cokelat dapat menghidupi diri sendiri, membantu keluarganya serta membuka lapangan kerja bagi lingkungannya.
Ermey sendiri juga sangat memperhatikan UMKM (usaha mikro kecil menengah) Indonesia, ia memiliki
minat besar untuk memajukan usaha-usaha kecil menengah, bahkan usaha yang lebih kecil lagi, yang hanya
mampu menyerap 1 – 5 tenaga kerja.
Ermey percaya UMKM memiliki kontribusi yang krusial bagi
perekonomian Indonesia karena akan menyerap tenaga kerja nasional.
Ermey bermimpi untuk membekali UMKM agar walaupun tidak memiliki toko namun mereka tetap bisa memasarkan produk secara daring.
Ermey punya dua mimpi besar, dan pasti akan terwujud karena Ermey adalah orang yang berani menjalani
mimpinya.
“Fokus pada apa yang kita minati. Pelajari ilmunya. Lalu miliki mimpi dan bekerja keras serta cari peluang
untuk mewujudkannya.
Percaya pada kemampuan diri sendiri. Bangkit lagi jika jatuh. Terus begitu,” ujar Ermey Trisniarty.
Berbagai penghargaan di bidang kuliner maupun di bidang wirausaha tidak terbilang telah diraih Dapur Cokelat maupun Ermey secara pribadi sebagai seorang wirausahawati sukses.
Salah satu yang paling dibanggakan adalah menjadi Official Partner Istana Negara Republik Indonesia untuk kesempatan Open House dan HUT ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 2019.
20 tahun adalah sebuah milestone penting dalam perjalanan Dapur Cokelat, dan Dapur Cokelat tidak akan berhenti. Kedepannya, Dapur Cokelat berencana untuk membuka lebih banyak outlet di seluruh wilayah Indonesia dan di Singapura.(*)