Parapuaan.co - Mainan anak bukan sekadar alat untuk bersenang-senang, melainkan belajar berproses dan memecahkan solusi.
Mainan bagi anak dapat merangsang semangat, pikiran, dan perilaku anak terutama antara usia 3 hingga 7 tahun.
Imajinasi mereka sangat unik bahkan liar saat bermain, yang mungkin tidak terpikirkan oleh Kawan Puan sebagai orang tua.
Ide anak-anak itu orisinal dan bisa meningkatkan kognitif dan kecerdasan mereka saat bermain dengan alat tertentu.
"Ini adalah tahap praoperasional perkembangan kognitif, jadi bermain dan berimajinasi adalah ciri dari tahap ini," jelas psikolog anak Bobbi Wegner, mengutip Mind Body Green.
Baca Juga: Cara Mengajarkan Anak untuk Hati-Hati saat Jauh dari Orang Tua
Bobbi merekomendasikan jenis mainan dan metode bermain yang dapat orang tua berikan kepada anak, meliputi:
1. Mendorong belajar
Anak-anak baru mulai belajar bagaimana memecahkan masalah, baik itu melalui caranya sendiri atau pengasuhan dari otang tua,
Jadi, memperkenalkan mainan seperti puzzle, LEGO, atau memberi mereka tugas domestik ringan seperti meletakkan piring di wastafel dapat membantu mendorong pembelajaran.
"Cobalah memperkenalkan permainan labirin, tic-tac-toe, permainan papan, atau menyusun permainan kayu jika kamu ingin membantu mereka mengembangkan minat belajar," saran Bobbi.
2. Menumbuhkan kreativitas
Permainan yang menumbuhkan kreativitas itu tidak terbatas, bahkan menggunakan barang bekas seperti kardus atau alat makan di rumahmu.
"Penting bagi kognisi, kemandirian, dan kreativitas untuk menyediakan banyak waktu seni di mana anak-anak dapat menciptakan apa pun yang mereka inginkan," ujar Bobbi.
Kamu bisa menyediakan krayon, spidol, tanah liat, cat non-toksik, gunting dan lem khusus anak, kertas berwarna, hingga play-doh.
Kreativitas bermusik pada anak juga bisa kamu kembangkan melalui sendok kayu, panci, wajan, dan harmonika kecil.
Baca Juga: Tanpa Disadari, 5 Perilaku Orang Tua Ini Jauhkan Hubungan dengan Anak
3. Mendorong perilaku baik
Bobbi menyarankan, penting untuk mengajarkan perilaku baik dan peduli sesama kepada anak-anak sejak dini.
Misalnya, saat ada anggota keluarga atau teman sedang berulang tahun, bantu dia untuk membuat karya seni buatan sendiri atau kue yang dibuat bersama.
Selain itu, terapkan one-in-one-out yang berarti jika mereka membeli permainan baru, permainan lama harus didonasikan kepada orang lain.
4. Mengajarkan cara mengelola stres
Mengelola stres dan menenangkan diri adalah keterampilan penting yang dipelajari anak-anak sejak dini.
Bobbi menyebut, anak-anak sering membutuhkan bantuan untuk mengidentifikasi mengapa mereka merasakan perasaan tertentu seperti sedih, kesal, atau marah.
"Anak-anak membutuhkan bantuan untuk memahami emosi dan apa yang mereka butuhkan, bantu mereka dalam mengidentifikasi apa yang membuatnya nyaman," saran Bobbi.
Baca Juga: 5 Cara Mengajarkan Empati dan Kecerdasan Emosional pada Anak
Untuk itu, kamu bisa menghiburnya dengan mendongeng cerita-cerita lucu dan unik sembari memeluknya.
Selain itu, untuk mengatasi kegelisahannya kamu bisa memberikan mainan squishy atau bola warna-warni untuk mandi.
Kawan Puan, itulah beberapa mainan anak yang bisa kamu gunakan untuk mengembangkan kemampuannya.
Yuk ajak si kecil untuk bermain dengan pilihan tersebut! (*)