Ini Peluang Perempuan Karier Indonesia Ikutan Great Resignation Seperti di AS

Putri Mayla - Senin, 18 Oktober 2021
Bisakah perempuan karier berhenti bekerja seperti jutaan pekerja di Amerika Serikat yang berhenti karena menuntut gaji lebih tinggi?
Bisakah perempuan karier berhenti bekerja seperti jutaan pekerja di Amerika Serikat yang berhenti karena menuntut gaji lebih tinggi? tqn.com

Parapuan.co - Berhenti bekerja dari perusahaan tentu menjadi tantangan tersendiri bagi para pekerja, termasuk bagi perempuan karier.

Baik berhenti bekerja karena pindah perusahaan, mengubah karier, atau berhenti bekerja karena ingin mendirikan bisnis.

Namun, baru-baru ini para pekerja di Amerika Serikat (AS) banyak mengundurkan diri dari perusahaan tempat mereka bekerja.

Pengunduran diri ini akhirnya membuat dunia kerja mengalami Great Resignation, di mana angka orang yang keluar dari perusahaan pun begitu banyak.

Seperti diberitakan Kompas, Rabu (13/10/2021), para pekerja di AS mengundurkan diri sebab menuntut gaji lebih tinggi.

Menurut pengamat ketenagakerjaan Payaman Simanjuntak, hal ini tidak akan terjadi di Indonesia.

Baca Juga: 7 Profesi Perempuan Karier Mendominasi Sektor Berikut, Apa Saja?

Sebab, para pekerja termasuk perempuan karier yang menganggur di Indonesia tidak mendapatkan jaminan adanya jaminan sosial dari negara.

"Di Amerika Serikat, penganggur otomatis dapat jaminan sosial yang cukup untuk hidup, dan dia dengan mudah secara diam-diam mencari kerja harian yang bebas dari pajak," ungkapnya dikutip via Kompas, Rabu (13/10/2021).

"Di Indonesia, pegawai mengundurkan tidak mendapat jaminan, dan dia tetap sulit mencari pekerjaan. Jadi saya kira, gejala di Amerika Setikat tidak terjadi di Indonesia," tambahnya.

Sementara itu, menurut pengamat ketenagakerjaan dari Universitas Indonesia (UI) Aloysius Uwiyono, para pekerja di di AS memiliki peluang yang terbuka lebar untuk mencari dan mendapatkan pekerjaan.

Hal ini tentu menjadi pertimbangan para pekerja, termasuk perempuan bekerja sebelum memutuskan berhenti kerja.

Sumber: kompas
Penulis:
Editor: Tentry Yudvi Dian Utami


REKOMENDASI HARI INI

Representasi Karakter Perempuan dalam Game, Inklusivitas atau Eksploitasi?