Parapuan.co - Setelah wanita menikah, konflik dengan mertua menjadi salah satu masalah yang sering terjadi.
Hal yang menjadi pemicu dari permasalahan ini salah satunya karena mertua yang ingin ikut campur dalam urusan rumah tangga.
Padahal sebagai menantu, sejatinya kamu ingin memiliki hubungan yang baik dengan mertua.
Sayangnya, hal tersebut sering kali menjadi suatu hal yang sulit dilakukan karena sering ditemukan perbedaan pendapat atau mertua yang ingin ikut campur dalam kehidupan rumah tangga anaknya.
Sementara, apabila konflik antara mertua dan menantu terus terjadi, dapat berakibat pada keberlangsungan rumah tangga.
Baca Juga: Sebelum Perempuan Menikah Ketahui Tips Menghadapi Pasangan PTSD
Dan, bukan tidak mungkin konflik tersebut dapat berujung pada hal yang tidak diinginkan, misalnya perceraian.
Nah, untuk itu terdapat tips yang dapat membantu membuat strategi yang efektif dalam mencegah konflik dengan mertua setelah wanita menikah.
Mengutip dari laman Moms, berikut tips yang bisa dilakukan untuk menghindari konflik dengan mertua.
1. Memperlakukan semua orang dengan baik dan hormat
Jika bersikap baik dan hormat pada orang lain, maka bukan tidak mungkin hal itu akan berbalik pada diri sendiri.
Begitu pula dalam berhubungan dengan mertua setelah perempuan menikah, perlakukan mereka dengan baik dan penuh rasa hormat.
Mungkin terdengar mudah namun sulit dilakukannya, mengingat terdapat perlakuan tidak mengenakkan dari mertua.
Namun, dengan menunjukkan perilaku baik tentu nantinya akan menghasilkan yang baik pula.
2. Berkomunikasi dengan baik
Sebagaimana kita ketahui, suatu hubungan dengan siapa pun dapat terjalin dengan baik selama komunikasi satu sama lain berjalan dengan baik, termasuk dengan mertua.
Situasi dan kondisi yang baik ini bisa berubah secara drastis bahkan menjadi buruk saat ada miskomunikasi di antaranya dan mengakibatkan timbulnya masalah dengan mertua setelah wanita menikah.
Untuk mencegah sekaligus mengatasi konflik tersebut, sebaiknya komunikasikan secara langsung dengan penyampaian yang baik pada pihak-pihak yang terlibat, yakni dalam kasus ini mertua.
Dengan kata lain, jika memiliki masalah dengan bapak atau ibu mertua, jangan minta pasangan untuk mengomunikasikannya kepada mereka.
Dalam buku berjudul Boundaries, Dr. John Townsend merekomendasikan untuk menunggu sampai waktu yang tepat dan suasana yang tenang, untuk kemudian mendekati mertua dan mencoba menyelesaikannya.
Baca Juga: Setelah Wanita Menikah, Ketahui Ini 5 Manfaat Cuddling bagi Kesehatan
3. Menetapkan batasan
Usai perempuan menikah, selalu diskusi dengan pasangan dalam memutuskan segala sesuatu, baik yang dianggap penting mau pun tidak terlalu penting.
Kemudian, hal yang tak kalah penting adalah menetapkan nilai-nilai dalam keluarga, kemudian komunikasikan nilai tersebut pada mertua maupun orang tua.
Hal ini akan sangat penting, terutama bagi pasangan yang akan memiliki atau pun sudah memiliki anak.
Karena, sejatinya pasangan adalah sebuah tim dan nilai-nilai keluarga yang dibuat menjadi sebuah kebahagiaan dalam keluarga.
Pastikan untuk memiliki batasan tentang apa yang dapat dan tidak dapat diterima sehubungan dengan mertua.
Namun, setiap orang tentu memiliki batas toleransi dan biarkan itu terjadi untuk menjaga hubungan dengan mertua tetap baik, selama sesuai dengan batasan toleransi.
Jika di rasa sudah di luar batas toleransi, maka pasangan tidak harus mengalah dan perlu mengomunikasikan apa yang menjadi batasan dan nilai dalam keluarganya.
4. Bekerja sebagai tim
Kawan Puan, pola pikir ini sangat penting, termasuk saat berhadapan dengan keluarga mertua.
Pasangan harus bekerja sama, alih-alih menyalahkan atau memojokkan satu sama lain.
Diskusikan konflik yang terjadi sebagai sebuah tim, dan temukan solusi bersama sebelum mengomunikasikannya kepada mertua.
Baca Juga: Tips Membeli Rumah Pribadi Setelah Perempuan Menikah, Salah Satunya Investasi
Laurie Rozakis, PhD menghimbau agar tidak mengadu domba pasangan dengan anggota keluarganya atau memaksa pasangan untuk memilih antara kamu atau keluarganya.
Sekalipun setelah wanita menikah merasa tidak cocok dengan mertua, mereka tetap keluarga dari pasanganmu.
Selain itu, sebagai menantu, kamu harus melakukan yang terbaik untuk memahami dan membina hubungan dengan baik, alih-alih merusaknya. (*)