Kandungan Skincare Viral di Tiktok yang Tidak Boleh Dipakai Bersamaan

Ratu Monita - Senin, 18 Oktober 2021
Kandungan skincare viral di TikTok yang tak boleh dipakai bersamaan
Kandungan skincare viral di TikTok yang tak boleh dipakai bersamaan Pixabay

Parapuan.co - Konten skincare viral di TikTok memang selalu menarik dan membuat kita tertarik untuk mencobanya.

Apalagi, klaim yang ditawarkan produk begitu menggiurkan dalam mengatasi masalah kulit.

Produk-produk skincare pun kini semakin beragam, baik dari lokal atau pun luar negeri.

Masing-masing produk skincare viral di TikTok ini tentu saja mengandung sejumlah bahan aktif yang berbeda-beda, serta memiliki aturan pemakaian yang berbeda pula.

Mengingat, kebanyakan produk perawatan kulit ini menawarkan kandungan bahan aktif dengan konsentrasi terbilang cukup tinggi, maka kita wajib untuk berhati-hati dalam pemakaiannya.

Alih-alih membuat kulit wajah tampak glowing, jika tidak memperhatikan cara pemakaian yang baik justru bisa menyebabkan iritasi kulit.

Sebab, ada beberapa kandungan skincare yang dianjurkan untuk tidak digunakan bersamaan.

Mengutip dari laman Everyday Health, dokter kulit dari Chestnut Hill, Massachusetts, Brooke Sikora, MD menyampaikan, "Beberapa kandungan tidak akan bekerja dengan baik satu sama lain,".

Kira-kira bahan aktif pada produk perawatan kulit viral di TikTok apa saja yang tidak boleh dipakai bersamaan? Berikut ulasannya!

Baca Juga: 5 Kandungan Skincare yang Perlu Dihindari Ibu Hamil, Retinoid Salah Satunya

1. Retinoid atau Retinol dengan AHA

Kandungan bahan aktif yang merupakan turunan vitamin A, seperti retinol dan retinoid, dan Alpha Hydroxy Acid (AHA), seperti glycolic acid, memang menjadi pilihan bagi para dokter kulit untuk masalah anti-penuaan.

Sebab, bahan aktif tersebut dapat mempercepat pergantian sel kulit dan meningkatkan produksi kolagen, sehingga dapat membuat kulit tampak berkilau dan terbebas dari garis halus.

Namun, pemakaian kandungan bahan aktif tersebut secara bersamaan justru dapat menimbulkan masalah.

Dokter kulit bersertifikasi dari Dallas, Elizabeth Bahar Houshmand, MD, menyampaikan, kedua jenis bahan aktif tersebut sama-sama dapat mengelupas lapisan kulit luar.

Dengan kata lain, penggabungan kedua kandungan tersebut dapat mengiritasi kulit.

Namun bukan berarti kamu perlu menyingkirkan salah satu jika memiliki kedua produk tersebut.

Cukup gunakan masing-masing produk pada hari yang berbeda. Misalnya, produk dengan AHA pada hari Senin dan produk dengan retinoid pada hari Selasa, dan seterusnya.

2. Retinoid atau Retinol dengan Benzoyl Peroxide

Selain dikenal sebagai anti-penuaan, retinoid juga ampuh untuk mengatasi jerawat karena kandungan ini mengeksfoliasi kulit dan mencegah penyumbatan pori-pori.

Kemampuannya ini mungkin membuat sebagian orang berpikir untuk memakai produk skincare viral di TikTok yang mengandu retinoid bersamaan dengan kandungan benzoyl peroxide.

Pada kenyataannya, tidak dianjurkan untuk memadukan produk mengandung retinoid dengan produk mengandung benzoyl peroxide.

"Benzoyl peroxide dapat menonaktifkan molekul retinoid," kata Sikora.

Namun, sebagai alternatif, kamu bisa menggunakan produk dengan benzoyl peroxide di pagi hari dan produk dengan retinol di malam hari.

3. Retinoid atau Retinol dengan vitamin C

Vitamin C merupakan kandungan yang sulit untuk diformulasikan karena paling efektif dalam lingkungan pH asam.

Sementara, retinol bekerja pada pH yang lebih tinggi (lebih basa).

Sehingga, kandungan retinoid tidak bisa bekerja optimal bersama produk dengan kandungan vitamin C.

Jika digunakan bersamaan, keduanya tidak akan bekerja secara maksimal.

Meski begitu, kamu tetap bisa menggunakan dua produk tersebut tapi dalam waktu berbeda.

Kamu dapat menggunakan retinol pada malam hari, karena pemakaian retinol di siang hari bisa membuat kulit lebih sensitif dan dapat meningkatkan risiko kerusakan akibat sinar matahari.

Sedangkan, vitamin C berfungsi paling baik di siang hari karena merupakan antioksidan yang melindungi kulit dari serangan di siang hari, seperti polusi dan sinar ultraviolet.

Baca Juga: Setelah Song Joong Ki, Scarlett Kini Gandeng TWICE Sebagai Star Ambassador

4. Retinoid atau Retinol dengan Salicylic Acid

Banyak orang memiliki masalah penuaan kulit bersamaan juga dengan masalah jerawat.

Dalam mengatasi tanda penuaan tentu akan menggunakan produk perawatan kulit viral di TikTok dengan kandungan retinoid sebagai solusinya.

Sementara untuk mengatasi masalah jerawat, kamu mungkin juga menggunakan produk mengandung salicylic acid, beta hydroxy acid (BHA) yang dapat merangsang pergantian sel kulit, sehingga menjaga pori-pori tetap bersih.

Namun, kedua kandungan dapat membuat kulit menjadi lebih kering.

Dengan kata lain, menggabungkan dua kandungan tersebut harus dilakukan secara berhati-hati.

Risikonya bisa berupa iritasi dan memperburuk masalah kulit yang dialami.

Agar tak terlalu kering, kulit pun bereaksi dengan meningkatkan produksi minyak, yang pada akhirnya hanya menciptakan lingkaran setan karena menciptakan kondisi kulit kering dan berjerawat.

Jadi, untuk mengatasinya, kamu bisa menggunakan produk dengan salicylic acid di pagi hari dan retinoid di malam hari.

5. Pembersih berbasis sabun dengan vitamin C

Vitamin C dirancang untuk digunakan pada pagi hari.

Namun, penting untuk memperhatikan kandungan pembersih wajah yang digunakan sebelum menggunakan vitamin C.

Vitamin C bekerja paling baik jika diformulasikan pada lingkungan dengan pH rendah.

Leslie Baumann, MD menulis di MDedge Dermatology bahwa penggunaan pembersih wajah berbahan dasar sabun yang memiliki pH tinggi akan menurunkan kemampuan kulit untuk menyerap vitamin C.

Sebuah ulasan tahun 2017 di The Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology juga menyampaikan, menggabungkan kedua produk akan membuat kulitmu kehilangan perlindungan dari radikal bebas.

Sebagai alternatif, kamu bisa memilih pembersih wajah berbasis salicylic atau glycolic di pagi hari sebelum menggunakan produk vitamin C.

Baca Juga: Mengenal Microdosing yang Jadi Tren Skincare Viral di TikTok

6. Produk dengan bahan aktif sama

Menurut Hooper, tidak ada alasan untuk menggunakan dua produk dengan kandungan yang sama.

"Kekhawatiran saya dengan menggandakan aktif yang sama adalah iritasi," katanya.

Iritasi yang meningkat adalah tanda bahwa skin barrier terganggu, dan kondisi ini hanya akan meningkatkan kemungkinan mengalami efek samping dari bahan aktif tersebut.

Namun, jika kamu tidak mengalami gejala kulit memerah atau seperti terbakar ketika menggunakan dua produk mengandung AHA, maka kamu masih mungkin mendapatkan khasiat yang dicari.

Tetapi, bagi kebanyakan orang, perpaduan kedua produk dengan bahan aktif yang sama justru terlalu keras.

Pada akhirnya, jika mengalami efek samping seperti kulit memerah, sensasi terbakar atau mengelupas, atau merasa tidak mendapatkan efek yang diinginkan, kemungkinan ada yang salah dalam rutinitas penggunaan skincare yang kamu lakukan.

Demi mendapatkan hasil optimal dan mencegah efek samping yang diinginkan dari pemakaian produk skincare viral di TikTok, disarankan untuk berkonsultasilah dengan dokter kulit. (*)

Sumber: Everyday Health
Penulis:
Editor: Arintya


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru