Simak! Berikut Alasan Dana Darurat Tidak Boleh Diinvestasikan

Ardela Nabila - Senin, 18 Oktober 2021
Alasan dana darurat tidak boleh diinvestasikan.
Alasan dana darurat tidak boleh diinvestasikan. Andrii Yalanskyi

Parapuan.co - Kawan Puan, saat menabung dana darurat, sebaiknya kamu tidak memasukkannya ke dalam instrumen investasi, ya.

Kamu mungkin berpikir bahwa memasukkan dana darurat ke instrumen investasi dapat membantu dana darurat yang kamu simpan agar terus bertambah.

Pasalnya, dana darurat merupakan dana yang benar-benar kamu butuhkan di tangan jika terjadi situasi darurat yang tidak terduga.

Seperti atap bocor yang perlu diperbaiki, biaya perawatan atau pengobatan tidak terduga, atau hewan peliharaan yang mendadak sakit.

Jumlah dana darurat yang kamu harus tabung pun bervariasi dan dapat disesuaikan dengan kondisi masing-masing, namun idealnya sekitar tiga sampai enam bulan jumlah pendapatan.

Baca Juga: Catat! Ini 8 Alasan Penting Kamu Harus Memiliki Dana Darurat

Jika jumlahnya belum mencapai target, kamu bisa dengan perlahan menabung dana darurat, Kawan Puan.

Lantas, mengapa ada orang yang menginvestasikan dana darurat mereka?

Kawan Puan, alasan mengapa ada orang yang menginvestasikan dana daruratnya adalah karena mereka tidak ingin jumlah dana yang ada di tabungan tersebut tergerus inflasi.

Padahal, terdapat alasan kuat mengapa dana darurat tidak boleh diinvestasikan. Melansir CNBC, yuk simak alasannya.

Kamu bisa kehilangan uang yang diinvestasikan

Secara umum, menginvestasikan dana darurat yang kamu simpan merupakan hal yang tidak bijak.

Sebab, situasi tidak terduga bisa terjadi kapan saja, bahkan ketika harga pasar sedang turun atau kamu sedang mengalami minus pada instrumen investasi.

Artinya, alih-alih mendapatkan keuntungan karena menginvestasikan dana darurat, kamu justru berpotensi mengalami kerugian.

Sementara itu, dengan menyimpan dana darurat di rekening tabungan, kamu bisa mengambil uang tersebut kapanpun ketika dibutuhkan.

Pada akhirnya, untuk memiliki dana darurat, kamu harus memiliki disiplin dalam menghemat keuangan.

Dengan demikian, Kawan Puan tak perlu lagi merasa khawatir dengan risiko yang bisa terjadi di pasar.

Baca Juga: 8 Tips Memaksimalkan Keuntungan Investasi Menurut Pakar, Apa Saja?

Harus membayar pajak

Perlu kamu ketahui bahwa apabila kamu menginvestasikan dana darurat ke dalam instrumen investasi tertentu, kamu harus membayar pajak ketika ingin menjual saham yang kamu beli.

Jadi, ketika kamu harus mengambil kembali aset yang kamu investasikan, padahal aset tersebut belum mendapat keuntungan, kamu tetap harus membayar pajak.

Daripada menginvestasikan dana darurat yang kamu tabung, sebaiknya kamu bisa memasukkan dana tersebut ke dalam rekening yang dapat memberikan kamu bunga.

Jadi, kamu tetap bisa menabung dana darurat sembari mendapatkan keuntungan dari bunga tabungan tersebut.

Namun, bunga yang ditawarkan memang tidak akan sebesar bunga yang kamu bisa dapatkan ketika menginvestasikan uangmu.

Kawan Puan, itulah alasan mengapa dana darurat tidak boleh kamu investasikan.

Meski bunga dari investasi tampak menggiurkan, sebaiknya kenali risiko yang bisa terjadi di situasi tidak terduga. (*)

Sumber: CNBC
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru