Mimpi Buruk dan Tanda Lain Jika Anak Menjadi Korban Bullying

Saras Bening Sumunarsih - Rabu, 20 Oktober 2021
Tanda anak menjadi korban bullyng.
Tanda anak menjadi korban bullyng. pexels

Parapuan.co – Tidak ada orang tua yang menginginkan anaknya sebagai korban ataupun pelaku penindasan atau bullying.

Anak-anak yang menjadi korban bullyng sangat rentan mengalami gangguan mental.

Bahkan lebih parahnya, mereka justru menarik diri dan enggan bersekolah.

Melansir dari Brightside.me, berikut ini tanda jika anak menjadi korban bullyng:

Barang Hilang atau Rusak

Lihat apakah mereka memiliki barang-barang yang hilang atau hancur.

Seperti buku, gadget, pakaian, atau bahkan tas mereka.

Ini bisa menjadi tanda pelaku bullying mengambil barang-barang mereka atau menyakiti mereka.

Kehilangan Rasa Percaya Diri

Penindasan atau bullyng menyebabkan anak-anak mulai mempertanyakan harga diri mereka.

Mereka merasa dirinya adalah orang yang tidak berdaya.

Akibatnya, rasa percaya diri mereka mulai turun.

Anak-anak cenderung menundukkan kepala saat berjalan atau berbicara dengan suara yang sangat pelan.

Mereka tidak akan berbicara jika tidak disapa secara langsung atau mungkin sepenuhnya menghindari situasi seperti ini.

Baca Juga: 5 Cara Mengoptimalkan Waktu Bersama Anak untuk Ibu Pekerja, Apa Saja?

Sulit Tidur atau Mimpi Buruk

Saat anak tiba-tiba sulit tidur atau sering mengalami mimpi buruk, itu bisa jadi merupakan tanda jika dirinya mengalami penindasan.

Penelitian menunjukkan bahwa bullying dapat berdampak langsung pada kualitas tidur anak.

Coba awasi anak di malam hari saat mereka tidur.

Menghindari Teman

Kamu mungkin melihat anak memilih untuk tinggal di rumah daripada pergi bertemu teman.

Ini bisa menjadi tanda jika mereka merasakan ketakutan.

Anak-anak  mungkin ingin menghindari kemungkinan bertemu pelaku dengan cara apa pun yang mereka bisa.

Putus sekolah mungkin bukan pilihan bagi anak, jadi mereka bisa tinggal di rumah lebih lama.

Baca Juga: Rekomendasi Mainan Anak untuk Meningkatkan Kemampuannya Menurut Psikolog

Menarik Diri dari Interaksi Keluarga

Tanda lain yang juga ditunjukkan jika anak menjadi korban penindasan adalah mereka akan menarik diri dari lingkungan keluarga.

Bahkan anak-anak cendurung lebih memilih untuk mengurung diri di kamar.

Hal ini berbahaya, terutama jika anak sebelumnya tidak memiliki masalah dalam berinteraksi dengan keluarga.

Na,h Kawan Puan, itu tadi beberapa tanda jika anak menjadi korban penindasan atau bullying.

Jadi tetap awasi gerak-gerik anak ya Kawan Puan!

 Baca Juga: Pentingnya Peran Orang Tua dalam Persiapan Sekolah Tatap Muka

(*)

Sumber: brightside.me
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja