Parapuan.co - Sunscreen memang dikenal sebagai tahapan akhir skincare yang paling penting guna menangkal bahaya dari paparan sinar UV yang buruk bagi kulit.
Namun sayangnya, tak melulu menguntungkan, ternyata sunscreen juga memiliki kandungan yang berbahaya untuk kulit.
Mengutip dari Healthline dan Madesafe berikut kandungan sunscreen yang harus kamu hindari.
Baca Juga: Lindungi Kulit dengan Rekomendasi Sunscreen Murah di Bawah Rp 50 Ribu
1. Tinosorb
Kandungan ini banyak ditemukan di dalam sunscreen berbahan dasar kimia.
Meski cukup ampuh untuk melindungi sinar UV A dan B, namun tinosorb belum disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat.
Seperti dikutip dari Newsweek, kandungan tinosorb belum lulus uji aman untuk sunscreen, mereka yang menggunakan kandungan ini hanya mengambil keputusan sepihak.
Sementara dilansir dari Healthline, batas aman penggunaan tinosorb adalah sepuluh persen, namun tidak untuk sunscreen yang seringkali melebihi batas.
Tinosorb sering ditambahkan dalam jumlah banyak ke produk sunscreen.
Hal ini akan memicu masalah kulit baru, seperti kerusakan jaringan epidermis, kemerahan dan sebagainya.
2. Oxybenzone
Coba periksa apakah sunscreen yang Kawan Puan pakai mengandung oxybenzone?
Jika ya, maka kamu harus mempertimbangkan untuk tidak memakainya lagi.
Menurut penelitian Toxicopathological Effects of the Sunscreen UV Filter, Oxybenzone, menemukan bahwa oxybenzone berkontribusi terhadap pemutihan dan meracuni terumbu karang.
Oleh sebab itu, Hawaii melarang keras kandungan ini ada di dalam skincare termasuk sunscreen.
Dilansir dari Madesafe, oxybenzone sering dikaitkan dengan penyakit alergi, gangguan endokrin, dan racun di dalam sistem organ tubuh.
Jadi ketika diaplikasikan, kandungan ini justru akan meningkatkan respons alergi pada kulit.
Kamu pasti enggak mau dong menjadi alergi hanya karena kandungan oxybenzone ini?
Baca Juga: 5 Rekomendasi Moisturizer Lokal dengan SPF, Praktis dan Bermanfaat!
3. Octinoxate
Karena octinoxate hanya terfokus pada menangkan sinar UV B, hal ini memungkinkan sinar UV A masih dapat masuk ke dalam kulit kamu dan merusak lapisan kulit.
Biasanya di dalam kemasan sunscreen tertulis ethoxy-cinnamate atau ethylhexyl methoxy-cinnamate.
Melansir dari Madsafe, kandungan octinoxate yang digunakan secara terus-menerus akan memberikan efek samping pada gangguan endokrin serta reproduksi.
Seperti oxybenzone, bahan ini juga dapat membahayakan terumbu karang sehingga octinoxate tidak diperbolehkan di Hawaii.
4. Mexoryl SX
Kandungan ini biasanya digunakan dalam sunscreen dengan tekstur lotion.
Meski dikenal mampu menangkal sinar UV A, ternyata mexoryl sx dapat mempercepat penuaan di kulit wajah loh.
Seperti dilansir dari penelitian Sunscreens containing the broad-spectrum UVA absorber, Mexoryl SX, prevent the cutaneous detrimental effects of UV exposure, menunjukan mexoryl adalah penyerap UV A yang efektif, tetapi juga dapat merusak kulit.
Dikutip dari Healthline, Food and Drug Administration (FDA) bahkan tidak merekomendasikan kandungan ini ada pada produk perawatan kulit wajah.
5. Homosalate
Homosalate sering dikaitkan kemampuannya untuk mengatasi sinar UV B sehingga banyak digunakan untuk sunscreen.
Namun tahukah Kawan Puan kalau homosalate termasuk kandungan berbahaya?
Seperti dikutip dari Madesafe, kandungan homosalate dapat memicu gangguan hormon.
Selain itu homosalate juga ada di dalam cairan pestisida loh Kawan Puan.
Baca Juga: Jangan Dibiarkan, Begini Cara Mudah Mengatasi Alergi Sunscreen
Wah, ternyata enggak semua kandungan di dalam sunscreen itu baik untuk kulit.
Mulai sekarang kamu harus lebih selektif lagi jika ingin membeli sunscreen ya.(*)