2. Makanan, minuman, atau obat-obatan
Beberapa makanan dan minuman dapat menyebabkan perubahan bau hingga warna urine.
Misalnya, jika Kawan Puan makan buah bit dan blackberry, maka dapat mengubah urin menjadi merah. Lalu, memakan rhubarb dapat menghasilkan warna coklat tua atau seperti teh.
Selain dari makanan alami, beberapa obat ternyata juga dapat menyebabkan perubahan warna urine menjadi gelap. Beberapa obat itu antara lain:
- Senna, klorpromazin, dan tioridazin dapat menyebabkan urine berwarna merah,
- Rifampisin, warfarin, dan fenazopiridin dapat menyebabkan urine berwarna oranye,
- Amitriptyline, indometasin, simetidin, dan prometazin menyebabkan urine berwarna biru atau hijau.
- Klorokuin, primakuin, metronidazol, dan nitrofurantoin dapat menyebabkan urine berwarna coklat tua atau teh.
3. Anemia hemolitik
Sel darah merah berkembang di sumsum tulang. Tubuh biasanya menghancurkan sel darah merah tua atau rusak di limpa dalam proses yang disebut hemolisis.
Ketika tubuh secara keliru menghancurkan terlalu banyak sel darah merah, seseorang mungkin mengalami anemia hemolitik.
Kelainan darah genetik, seperti penyakit sel sabit atau talasemia, juga dapat menyebabkan anemia hemolitik.
Baca Juga: Mengapa Warna Urine Bisa Berubah? Berikut Penyebab Selengkapnya!
Hal ini juga merupakan efek samping potensial dari beberapa obat dan kadang-kadang dapat terjadi setelah transfusi darah.
Selain urine berwarna gelap, gejala anemia hemolitik meliputi:
- Kelelahan,
- Pusing,
- Palpitasi jantung,
- Kulit pucat,
- Sakit kepala,
- Penyakit kuning, atau kulit dan mata yang menguning,
- Pembesaran limpa atau hati.
Tidak hanya itu, pada kasus yang parah, anemia hemolitik dapat menyebabkan panas dingin, demam, hinggga sakit punggung dan perut.
Kawan Puan perlu tahu bahwa infeksi saluran kemih (ISK) terjadi ketika bakteri masuk ke kandung kemih, biasanya melalui uretra.
Perempuan cenderung lebih sering terkena ISK dibandingkan dengan pria, dan banyak orang mengenalnya sebagai infeksi kandung kemih atau sistitis.
Gejala ISK meliputi:
- Rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil
- Rasa sakit atau tekanan di perut
- Sering ingin buang air kecil
- Urine yang keruh, gelap, atau tampak berdarah.