Parapuan.co - Sifat sombong adalah sifat seseorang yang berpikir bahwa dia lebih baik daripada orang lain atau semua bidang kehidupan.
Orang dengan sifat sombong menikmati pujian dan sering membicarakan kualitas dirinya sendiri saat bercakap-cakap dengan orang lain.
Sifat sombong harus dijauhkan dari anak-anak karena mengakibatkan harga diri rendah dan kebiasaan membanding-bandingkan kualitas dengan orang lain.
Faktanya, orang sombong adalah pribadi yang lemah karena mengandalkan faktor luar untuk mendefinisikan diri mereka sendiri alih-alih nilai dan integritas yang dimilikinya.
Baca Juga: Cara Mengajarkan Anak untuk Hati-Hati saat Jauh dari Orang Tua
Ciri-ciri orang sombong
Melansir The Spruce, berikut ciri-ciri orang sombong yang wajib dihindari oleh anak-anak, meliputi:
1. Orang sombong membuat orang lain tidak nyaman dengan memaksakan standar khusus kepada orang lain, misalnya ekonomi, kecerdasan, dan emosional.
2. Orang sombong merendahkan orang lain dan meninggikan diri sendiri, termasuk status sosial dan prestasi.
3. Orang lain bersikap palsu dan membuat orang lain seolah-olah berpikir bahwa hanya dia yang memiliki kualitas hidup lebih baik.
4. Orang sombong cenderung memperjuangkan apa pun yang menguntungkannya dengan mengorbankan orang lain
Sifat sombong sangat manipulatif dan bahkan merugikan orang lain.
Untuk itu, perlu mengajarkan anak agar tidak memiliki sifat sombong dan saling menghormati kualitas hidup masing-masing.
Berikut ini cara mengajarkan anak agar tak sombong dan angkuh:
1. Menghormati orang lain
Ajarkan pada anak bahwa saling menghormati orang lain itu perlu, dengan begitu mereka tidak akan meremehkan dan merendahkan orang lain.
Hormati orang lain tanpa memandang status sosial, kemampuan, penghasilan, dan kriteria lain yang berujung membandingkan.
Baca Juga: 5 Cara Mengajarkan Empati dan Kecerdasan Emosional pada Anak
2. Jangan mempermalukan orang lain
Ajarkan pada anak untuk tidak mempermalukan orang lain secara pribadi atau publik.
Beri tahu dampaknya jika seseorang direndahkan maka mereka akan malu, sedih, bahkan depresi yang membahayakan.
3. Berbeda pendapat itu wajar
Ajarkan pada anak-anak bahwa tidak apa-apa untuk tidak setuju, tetapi beri orang lain kesempatan untuk menyuarakan pendapat.
Jika berbeda pendapat, beri tahu agar saling menghormati tanpa memaksakan pendapat itu menjadi sama.
4. Akui pencapaian orang lain
Ajarkan anak untuk mengakui dan mengapreasiasi pencapaian orang lain dengan mengucapkan selamat kepada orang lain tersebut.
Dengan begitu, anak menjadi pribadi yang sportif dan saling mendukung untuk menjadi lebih baik meski mereka misalnya kalah dalam prestasi tersebut.
5. Ajarkan anak cara menghadapi orang sombong
Ajarkan anak untuk keterampilan menghadapi orang sombong dengan memberi tahu temannya seperti, "Hindari kata-kata itu lagi ya, aku tidak nyaman mendengarnya."
Selain itu, beri tahu mereka untuk mengalihkan topik ke hal-hal lainnya bahkan mengabaikan pernyataan orang yang bersikap sombong tersebut.
Baca Juga: Bukan Dihukum, Begini Gaya Mengasuh secara Positif dan Manfaatnya untuk Anak
(*)