2. Ingatlah jika ini akan segera berlalu
Anak di bawah umur sering kali memilih salah satu orang tuanya bahkan ini menunjukkan peran masing-masing orang tuanya.
Misalnya, anak memilih ibu untuk membacakan dongeng untuk penghantar tidurnya.
Atau mereka memilih ayah untuk menemaninya bermain di halaman.
Jadi, ini bukan berarti anak lebih memilih salah satu orang tuanya melainkan anak memilih orang tua dengan perannya masing-masing.
Selain itu, sulit bagi anak kecil untuk memahami dengan mencintai 2 orang sekaligus.
Pada kondisi tertentu, anak-anak bisa menjadi lebih tertarik pada ibunya atau ayahnya.
Baca Juga: Persiapan Sekolah Tatap Muka, Ini Tips Menanamkan Disiplin pada Anak ala Orang Tua Jepang
3. Kendalikan perasaanmu
Kamu mungkin merasa sakit hati karena anak lebih memilih dengan ayahnya.
Namun, cobalah untuk tidak menjadi terlalu emosional dan bahkan menyerang anak.
Untuk itu, buatlah dirimu untuk tetap tenang dan kendalikan perasaanmu.
Lakukan komunikasi yang lebih baik dengan anak dan ajari mereka untuk berempati.