“Oleh karena itu, untuk menyelami lebih dalam, kami menyelenggarakan diskusi bersama para tokoh yang mengalami langsung krisis Indonesia. Semoga buku dan diskusi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat,” terangnya pada diskusi virtual Memaknai Krisis, Minggu (24/10).
Dalam diskusi tersebut, turut hadir sebagai pembicara Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani dan Bambang Brodjonegoro, Menteri Keuangan RI Periode 2014 – 2016.
Upaya Pemulihan
Dalam diskusi virtual tersebut, Sri Mulyani memaparkan perjalanan Indonesia dalam mengarungi ketiga krisis multidimensi di era reformasi.
Krisis multidimensi di era reformasi terdiri dari pemicu, dampak, hingga reformasi dan kebijakan yang diperjuangkan pemerintah.
Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 Menurun, Indonesia Masuk Wilayah Hijau di Daftar CDC
Transformasi seperti perubahan nilai tukar tetap menjadi floating, pendirian Otoritas Jasa Keuangan, fungsi Lembaga Penjamin Simpanan, serta pengawasan sektor keuangan.
Pada krisis pandemi 2020 ini juga pemerintah menaikkan bantuan sosial dan membantu restrukturisasi kredit untuk usaha mirko, kecil dan menengah (UMKM).
“Bantuan dan subsidi bunga jaminan juga diberikan supaya UMKM tetap berdegup. Semoga ke depan lebih baik untuk Kontan, media dan Indonesia,” ujar Sri Mulyani.
Pasca krisis multidimensi, Bambang berhasrat agar ekonomi Indonesia mengarah lebih preventif atau mencegah.
Membandingkan dengan upaya kuratif pemerintah pada krisis 1998 yang berutang sangat besar demi menyelamatkan ekonomi Indonesia.