Parapuan.co - Pemerintah semakin menunjukkan dukungannya untuk mewujudkan kesetaraan gender di berbagai bidang.
Di berbagai industri, pemerintah makin menggalakkan agar perempuan dan laki-laki dianggap setara.
Perusahaan pun mengapresiasi program-program pemerintah yang mulai mendukung pentingnya kesetaraan gender di dalam sebuah organisasi.
Hal itu dikemukakan oleh Rey Sihotang, Head of CEO Office dan Vice President Corporate Secretary Digiserve pada sebuah diskusi daring.
Baca Juga: Ciptakan Kesetaraan Gender di Dunia Kerja, L’Oréal Indonesia Buat Program Share and Care
Diskusi tersebut bertajuk "Investor Relations: The Real Value of Gender Equality" yang diadakan oleh IBCWE (Koalisi Bisnis untuk Pemberdayaan Perempuan Indonesia) dan ILO pada 27 Oktober 2021.
Ia mengungkapkan, pihaknya sangat mengapresiasi pemerintah yang mendukung kesetaraan gender yang telah diimplementasikan melalui berbagai program.
Salah satu yang dikemukakan adalah program #GirlsTakeOver yang merupakan kerja sama antara Plan Indonesia, Srikandi BUMN, dan Kementerian BUMN.
"Pemerintahan juga mulai terlibat dengan adanya #GirlsTakeOver tahun ini, jadi bisa dilihat semakin banyak perusahaan aware dengan pentingnya gender diversity and inclusion di perusahaan mereka," kata Rey Sihotang dalam press rilis yang diterima PARAPUAN.
Untuk itu, Digiserve melihat tren kesetaraan gender mulai menggeliat di beberapa tahun terakhir.
"Saya melihat banyak kemajuan terkait awareness dibanding 5-10 tahun yang lalu. Dan menurut saya di post pandemic era ini yang mana banyak perusahaan berfokus pada fleksibilitas kerja, akan menarik perempuan untuk kembali ke dunia kerja dan memulai karir mereka kembali," tambahnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Siti Sufintri Rahayu, Vice President Corporate Affairs Bukalapak.
Ia melihat semakin banyak perusahaan yang memahami keuntungan dari kesetaraan gender yang diterapkan di dalam perusahaan.
Bukalapak sendiri, tambahnya, sangat meyakini bahwa kesetaraan gender sangat penting dan harus menjadi bagian dari diri kita sendiri.
"Yang terpenting adalah kita bisa memasukkan budaya kesetaraan itu ke dalam inti perusahaan dan bisnis, sehingga ketika orang melihat mereka bisa terinspirasi," terang Siti Sufintri.
Baca Juga: Menteri PPPA Sebut Masih Ada Ketimpangan Gender dalam Bidang Ekonomi
Meski begitu, masih banyak tantangan yang dihadapi dari masing-masing perusahaan yang berusaha menerapkan kesetaraan gender.
Digiserve, misalnya, masih terkendala pada talent pool yang belum banyak pada bidang STEM (science, technology, engineering, and mathematics), yaitu sebanyak 20 persen di Indonesia dan 30 persen secara global.
Bukan itu saja, posisi perempuan di level eksekutif juga masih terbatas. Meski begitu selama beberapa tahun terakhir sudah terlihat adanya kemajuan.
"Dari 16 persen perempuan di teknologi dan pimpinan, sekarang sudah 25 persen. Perjalanan kami masih panjang untuk mencapai target kita sekarang sekitar 30 sampai 35 persen untuk perempuan berada di posisi pemimpin dan teknologi," papar Rey lagi.
Selain perusahan dan pemerintah, para investor pun telah menyuarakan keprihatinan tentang keberlanjutan selama beberapa dekade.
Sebagian besar pemimpin investasi menggambarkan langkah-langkah berarti yang dapat diambil suatu perusahaan untuk mengintegrasikan masalah keberlanjutan ke dalam kriteria investasi mereka, termasuk kesetaraan gender.
Keragaman gender juga dapat memberi sinyal kepada investor bahwa perusahaan dijalankan dengan baik.
Penelitian sosiologis tentang penilaian pasar menunjukkan bahwa investor menghargai ketika perusahaan menggunakan "praktik terbaik" yang diterima secara umum, seperti keragaman gender dalam perekrutan.
Siti Sufintri menambahkan, para calon investor akan bertanya program-program apa saja yang berkaitan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) di sebuah perusahaan.
Baca Juga: Suarakan Kesetaraan Gender, Foto Maudy Ayunda Terpampang di Times Square
"Seperti yang kita tahu pemberdayaan perempuan juga menjadi fokus di SDGs, sudah tentu itu menjadi elemen yang kuat untuk memikat investor," terangnya.
"Selain itu, juga menjadi nilai yang akan meningkatkan corporate branding sebuah perusahaan. Saat ini talent-talent, public stakeholders akan menambahkan apresiasi kepada perusahaan yang memiliki program-program kesetaraan," tuturnya lagi.
Perempuan yang akrab disapa Fifin itu juga mengungkapkan, ke depannya Bukalapak akan tetap dengan kepercayaannya bahwa semua orang memiliki kualitas yang sama. (*)