2. Kenali audiens
Mengenali audiens bisa kamu lakukan dengan membangun persona pembeli yang berfungsi sebagai representasi fiktif dari pelanggan kamu.
Kawan Puan bisa memulai dengan melihat tipe paling umum pelanggan produkmu dan lihat lokasi geografis, minat, aspirasi, dan kebutuhan mereka.
Kemudian, berikan gambaran lengkap tentang bagaimana orang tersebut dapat terhubung dengan brand yang kamu punya.
3. Analisis konten
Meskipun kamu belum pernah membuat strategi konten sebelumnya, kamu tentunya sudah pernah, kan, memanfaatkan konten untuk berinteraksi dengan audiens?
Melalui interaksi tersebut, kamu bisa melihat dan menganalisis konten mana yang berhasil menarik minat pembeli dan audiens, serta mana yang tidak.
Baca Juga: Sistem Ekonomi Sirkular Bisa Dimulai dari UMKM, Begini Kata Praktisi
4. Belajar dari kompetitor
Sembari menganalisis konten, kamu juga bisa menganalisis hal yang dilakukan oleh kompetitor.
Cobalah kunjungi laman web mereka, media sosial, dan newsletter di email. Lalu, coba lihat mana dari strategi mereka yang terbukti sukses.
Nantinya, kamu bisa menemukan gap dan mencoba hal yang sedikit berbeda dengan kompetitor tersebut.
5. Pikirkan tentang kata kunci
Selanjutnya, kamu juga bisa mencoba analisis sendiri kata kunci menggunakan tools yang kini banyak tersedia, seperti SEMRush dan Moz.
Melalui kedua tools tersebut, kamu bisa melihat ada di peringkat berapa brand yang sedang kamu bangun.