Parapuan.co - Sindrom mata kering merupakan kondisi umum yang terjadi saat air mata tidak mampu memberikan pelumasan yang cukup untuk mata.
Air mata yang tidak memadai mengakibatkan ketidakstabilan yang menyebabkan peradangan dan kerusakan pada permukaan mata.
Mata kering terasa tidak nyaman dan sangat kesat, sehingga menimbulkan rasa terbakar dan perih.
Mata kering juga dialami dalam situasi tertentu, seperti di pesawat terbang, ruangan ber-AC, saat mengendarai sepeda, atau setelah melihat layar komputer selama beberapa jam.
Melansir dari Mayo Clinic, berikut gejala dan penyebab masalah mata kering yang harus Kawan Puan waspadai.
Baca Juga: 5 Jenis Penyakit Mata dan Cara Pencegahannya, Salah Satunya Katarak
Gejala
Berikut gejala atau tanda-tanda jika kamu menderita sindrom mata kering, antara lain:
- Sensasi menyengat, terbakar, atau gatal di mata,
- Lendir berserat di dalam mata,
- Kepekaan terhadap cahaya,
- Mata merah,
- Terasa ada yang mengganjal dan kesat,
- Mata berair, yang merupakan respon tubuh terhadap iritasi mata kering,
- Penglihatan kabur atau kelelahan mata,
- Kesulitan memakai lensa kontak,
Penyebab
Mata kering disebabkan oleh berbagai alasan yang mengganggu lapisan air mata yang sehat.
Lapisan air mata memiliki tiga lapisan yaitu minyak lemak, cairan berair, dan lendir.
Kombinasi ini membuat permukaan mata terlumasi, halus, dan jernih.
Jika terjadi masalah dengan salah satu lapisan ini dapat menyebabkan mata kering.
Selain itu, mata kering juga disebabkan adanya perubahan hormon, penyakit autoimun, kelenjar kelopak mata yang meradang, atau penyakit mata alergi.
Bagi sebagian orang, penyebab mata kering adalah penurunan produksi air mata atau peningkatan penguapan air mata.
Baca Juga: Hari Penglihatan Sedunia, Ini 6 Jenis Gangguan dan Penyakit Mata
1. Penurunan produksi air mata
Mata kering dapat terjadi ketika kamu tidak dapat menghasilkan cukup air (cairan berair), yang disebut keratokonjungtivitis sicca.
Penyebab umum penurunan produksi air mata meliputi:
- Penuaan.
- Kondisi medis tertentu, seperti sindrom Sjogren, penyakit mata alergi, rheumatoid arthritis, lupus, scleroderma, gangguan tiroid, atau kekurangan vitamin A.
- Obat-obatan tertentu, seperti antihistamin, dekongestan, terapi penggantian hormon, antidepresan, obat tekanan darah tinggi, jerawat, atau pengendalian kelahiran.
- Desensitivitas saraf kornea yang disebabkan oleh penggunaan lensa kontak, kerusakan saraf, atau operasi mata laser.
2. Peningkatan penguapan air mata
Lapisan minyak yang dihasilkan oleh kelenjar kecil di tepi kelopak mata (kelenjar meibom) mungkin tersumbat.
Kelenjar meibom yang tersumbat lebih sering terjadi pada orang dengan rosacea atau kelainan kulit lainnya.
Penyebab umum peningkatan penguapan air mata meliputi:
- Blefaritis posterior (disfungsi kelenjar meibom),
- Berkedip lebih jarang karena berkonsentrasi selama aktivitas tertentu, seperti membaca, mengemudi, atau bekerja di depan komputer,
- Masalah kelopak mata, seperti kelopak mata berputar ke luar (ektropion) dan kelopak mata berputar ke dalam (entropion),
- Alergi mata,
- Pengawet dalam obat tetes mata topikal,
- Angin, asap, atau udara kering,
Baca Juga: Obat Alami untuk Mengatasi Infeksi Mata yang Bisa Dilakukan dari Rumah
Kawan Puan, penting untuk mencegah terjadinya sindrom mata kering dengan mengurangi paparan penyebab mata kering.
Misalnya, beristirahat sejenak dan mengalihkan pandangan saat bekerja di depan komputer atau konsentrasi pada aktivitas tertentu.
Jika kamu merasakan gejala yang telah disebutkan, pastikan untuk segera memeriksakan diri ke dokter spesialis mata untuk perawatan lebih lanjut.(*)