Parapuan.co - Dalam persiapan sekolah tatap muka, terkadang orang tua harus menghadapi mood anak yang kerap berubah.
Pasalnya, anak belum mampu mengelola emosi dengan benar, sehingga ada kalanya mood anak bisa berubah-ubah di awal sekolah dasar.
Seperti saat bangun tidur ceria, tetapi saat sarapan atau mulai belajar mulai menjadi tidak semangat.
Maka dari itu, perlu pengawasan orang tua terhadap perkembangan emosi dan tumbuh kembang anak.
Agar kelak proses belajar anak di sekolah bisa berjalan lancar dan menyenangkan.
Baca Juga: Persiapan Sekolah Tatap Muka: Tips Agar Anak Mau Makan Sayur dan Buah
Selanjutnya, dalam menghadapi persiapan sekolah tatap muka, begini cara menghadapi mood anak yang berubah-ubah, melansir dari Kemendikbud via Kompas.
1. Mempelajari emosi anak
Dalam mempelajari emosi anak, orang tua tidak perlu menunggu anak terlihat sedih untuk menanyakan emosi yang sedang dirasakannya.
Kawan Puan dan pasangan dapat menanyakan aktivitas apa yang anak kerjakan sepanjang hari.
Kemudian, kamu bisa meminta anak menyimpulkan apa yang sedang dia rasakan.
Apakah perbuatan yang dilakukannya hari ini baik atau tidak, dan minta ia menilai emosi dari teman-teman bermainnya.
Hal ini juga berlaku dalam masa-masa persiapan belajar secara langsung di sekolah.
2. Mengenalkan label emosi
Persiapan sekolah tatap muka menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua dan anak.
Hal ini bisa memberi pengaruh emosi pada anak.
Sehingga, orang tua dapat mengenalkan anak pada rasa senang, bersalah, kecewa, atau sedih.
Orang tua dapat menggunakan gambar atau raut wajah supaya anak lebih mudah memahaminya.
Dengan demikian, anak diharapkan dapat mengenal emosi positif seperti antusias, senang, cinta, bangga, atau emosi negatid seperti cemas, marah, rasa bersalah, dan rasa sedih.
Baca Juga: Persiapan Sekolah Tatap Muka: Tips Mengajarkan Anak Perkenalan Diri
3. Cara menghadapi emosi
Selanjutnya, orang tua dapat mengatakan pada anak bahwa manusia bisa merasakan beragam emosi.
Selain itu, Kawan Puan juga bisa menjelaskan bahwa merasakan emosi negatif bukanlah hal yang tabu.
Walau demikian, beri tahu anak bahwa yang terpenting yakni bagaimana mengelola emosi dengan baik.
Orang tua dapat menceritakan pengalamannya yang hampir sama di masa kecil.
Kemudian, ceritakan bagaimana bisa menghadapi bentuk emosinya agar anak dapat berkaca pada orangtua.
Sehingga, anak dapat belajar mengenai penyebab dan konsekuensi dari perasaan-perasaan yang dialami.
Hal ini juga bisa dilakukan saat persiapan belajar secara langsung di sekolah.
4. Menghadirkan imajinasi positif
Orang tua dapat memancing imanjinasi positif pada anak.
Seperti diketahui, usia anak merupakan masa yang hebat dalam membentuk imajinasi, sehingga, kamu bisa menanamkan harapan positif dalam benak anak-anak.
Misalnya, sebelum memulai sekolah, tanamkan imanijasi positif mengenai kesenangan.
Kesenangan bahwa pelajaran hari ini akan menyenangkan, asyik bertemu teman-teman dan guru.
Baca Juga: Persiapan Sekolah Tatap Muka: 5 Cara Tumbuhkan Kekuatan Anak Selama Pandemi
5. Memposisikan subjek dan objek
Selanjutnya, orang tua sebagai objek yakni selalu ada dan siaga saat anak membutuhkannya.
Anak akan mencari orang tua saat ia sedang terpuruk.
Sehingga, anak akan mengadu dan mendapat kenyamanan serta perlindungan dari orang tuanya.
Dengan demikian, anak memiliki tempat yang aman dan nyaman untuk menceritakan emosinya.
Hal ini juga dapat membantu anak memproses emosi dan menghadapi mood anak yang berubah selama persiapan sekolah tatap muka. (*)