Berkat 'Rumah Faye', Faye Simanjuntak Masuk Forbes 30 Under 30

Firdhayanti - Selasa, 2 November 2021
Faye Simanjuntak
Faye Simanjuntak foto : Cewekbanget.ID

Parapuan.co - Baru-baru ini, media sosial ramai memperbincangkan Faye Simanjuntak yang memiliki banyak prestasi. 

Bahkan, cucu dari Menteri Koordinasi Kemaritiman dan Investasi (Menko Manves) Luhut Binsar Pandjaitan ini sempat menjadi trending topic di Twitter. 

Faye dianggap sebagai figur muda yang berprestasi dan patut diteladani karena masuk dalam Forbes Indonesia sebagai 30 under 30 2020. 

Baca Juga: Masuk Forbes 30 Under 30, Ini Sosok Faye Simanjuntak Pendiri Organisasi Rumah Faye

Menariknya lagi, Faye meraih hal ini di usia yang terbilang muda, yaitu 19 tahun. 

Putri dari pasangan Mayjen TNI Maruli Simanjuntak dan Paulina Pandjaitan ini dikenal sebagai sociopreneur dan filantropis. 

"Di usia 11 tahun Faye dan ibunya, Uli Pandjaitan mendirikan Rumah Faye pada tahun 2013, sebuah organisasi yang memerangi pelecehan dan perdagangan seksual anak," sebagaimana dikutip dari Forbes Indonesia melalui akun Instagramnya. 

Sebelumnya, ketika Faye berumur 9 tahun, ia mengetahui banyak anak seusianya yang menjadi korban pelecehan dan perdagangan seksual anak. 

Oleh karena itu, ia tergerak untuk membuat Rumah Faye di usia yang bisa dibilang masih sangat muda.

 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Forbes Indonesia (@forbesindonesia)

 

Peduli sejak Kecil

Faye mengaku peduli dengan isu anak serta perdagangan manusia sejak dirinya duduk di bangku kelas V SD.

Kala itu, Faye diberikan tugas oleh gurunya untuk membuat makalah terkait isu sosial.

“Saya belajar tentang perdagangan anak di kelas V. Ketika itu, sekolah membahas tentang keadilan sosial, dan ada bahasan perdagangan manusia. Saya pulang ke rumah, dan pengin tahu tentang itu," ucap Faye dalam Youtube TEDx Talks berjudul Popping Your Child Trafficking Bubbles.

Baca Juga: Talita Setiyadi, Pencetus Toko Roti Sehat ala Eropa Pertama di Jakarta

 

Menceritakan ke ibunya, Faye terus mencari informasi tentang perdagangan manusia. 

Namun, betapa terkejutnya dia ketika menemukan data memilukan tentang perdagangan manusia yang melibatkan anak.

Faye melihat bahwa banyak anak-anak menjadi korban perdagangan dengan beragam tujuan mulai dari dijadikan pekerja hingga diambil organ tubuhnya.

“Saya menemukan bukan cuma perdagangan anak, tapi juga perbudakan anak. Mereka seusia saya, mereka dijual untuk seks. Saat itu, saya berpikir kalau ini tidak terjadi di Indonesia," ujarnya.

Tapi, tak disangka kalau kasus perdagangan manusia yang melibatkan anak ini justru banyak terjadi di Indonesia.

Faye menemukan data dari International Organisation for Migration (IOM) kalau sebanyak 150.000 anak di Indonesia menjadi korban perdagangan anak, dan 43,5 persen dari mereka berusia di bawah 14 tahun.

Itu bukanlah angka kecil buat Faye, bahkan sangat besar sehingga tak bisa dibiarkan berlarut-larut.

Sejak itulah, Faye mulai mendalami isu-isu terkait hak asasi manusia, khususnya perempuan dan anak.

Rumah Faye, Rumah Bagi Korban Kekerasan Anak 

Dikutip dari laman resminya, Rumah Faye adalah salah satu organisasi independen terdepan di Indonesia untuk anak-anak.

Bagi organisasi non profit ini, semua anak butuh rumah untuk merasakan kasih sayang dari orang tua, saudara bahkan lingkungan. 

Tidak memandang dari latar belakang apapun rumah merupakan kebutuhan anak untuk bertumbuh, dicintai, dididik dan dipelihara.

Baca Juga: Keren, Ini Deretan Prestasi Joy Red Velvet yang Berulang Tahun Hari Ini

Salah satu kebutuhan untuk memulihkan korban kekerasan adalah keberadaan keluarga.

Rumah Faye memberikan wujud keluarga pengganti, termasuk juga merawat mereka, fokus pada kondisi mental mereka, dan memberikan mereka lingkungan sehat dan positif.

Rumah Faye memiliki visi akan adanya dunia dimana setiap anak memiliki hak untuk hidup, mendapatkan perlindungan, bertumbuh kembang, dan berpartisipasi.

Demi terwujudnya visi tersebut, Rumah Faye memiliki misi untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang anak yang diperdagangkan dan juga menyediakan tempat bagi anak-anak ini.

Rumah Faye melakukan tiga hal yakni pencegahan, pembebasan, dan pemulihan.

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja