Parapuan.co - Salah satu persiapan sekolah tatap muka yang perlu dipehatikan oleh orang tua adalah perihal keterampilan sosial anak.
Mengingat selama 1,5 tahun anak melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang sedikit banyak memengaruhi kemampuan anak dalam bersosialisasi.
Terlebih anak lebih banyak waktu di dalam rumah dan hanya berinteraksi dengan orang tua dan keluarga di rumah.
Untuk itu, dalam rangka persiapan sekolah tatap muka, orang tua perlu mengajarkan anak perihal toleransi.
Baca Juga: Sah! BPOM Izinkan Vaksin Sinovac untuk Anak Usia 6-11 Tahun, Ini Respons Ketua IDAI
Seperti kita ketahui, Indonesia memiliki beragam suku, budaya, dan ras.
Keberagaman ini pun sudah sepatutnya dikenalkan dan dipahami oleh anak-anak.
Dengan harapan kelak mereka bisa tumbuh menjadi pribadi yang memiliki toleransi tinggi dengan semua keragaman di sekitarnya.
Melansir dari laman Kompas.com, keluarga memiliki peran penting dalam membentuk pribadi dan karakter setiap individu.
Karenanya, dalam persiapan pembelajaran tatap muka ini orang tua berperan dalam mengajarkan anak untuk beperilaku toleransi.
Bagaimana caranya? Berikut beberapa cara yang bisa Kawan Puan lakukan agar anak mengenal perbedaan di sekitarnya dan menumbuhkan rasa toleransi.
1. Mengenalkan keragaman
Dalam rangka persiapan sekolah tatap muka, orang tua perlu mengenalkan anak mengenai keberagaman yang ada di lingkungannya.
Pengenalan tentang berbagai perbedaan ini nantinya akan menumbuhkan jiwa toleransi pada diri mereka dan kelak mereka pun bisa menghargai setiap perbedaan yang ada.
2. Mengajarkan anak mencintai dan menghargai perbedaan
Hal selanjutnya yang penting diperhatikan adalah mengajarkan anak tentang sikap saling menghormati dan menghargai setiap perbedaan.
Baik di lingkungan keluarga, pertemanan, maupun lingkungan masyarakat, dengan adanya rasa menghargai setiap keberagaman ini akan menghindari terjadinya diskriminasi pada suatu kelompok tertentu.
Baca Juga: Orang Tua Wajib Tahu, Ini 3 Cara Mengatasi Gangguan Kesehatan Mental pada Anak
3. Menjadi panutan bagi anak
Tak hanya memberikan nasihat, orang tua juga harus menjadi teladan yang baik bagi anak.
Dengan kata lain, orang tua harus memberikan contoh yang baik di hadapan ana.
Jika kamu ingin anak dapat menghargai perbedaan pendapat, maka kamu pun perlu melakukannya, sehingga anak dapat mengikutinya.
4. Menjaga sifat toleransi
Jika sifat toleransi telah hadir dalam benak anak-anak, maka penting untuk menjaganya.
Karena, jika jiwa toleransi sudah tertanam sejak dini, maka anak dapat melawan segala bentuk kefanatikan, rasisme dan prasangka dengan mudah.
Agar anak terbiasa dengan segala perbedaan di sekitarnya, sebagai orang tua bisa mengajarkannya agar tidak membenci perbedaan.
Selain itu, kamu juga bisa memberi contoh sederhana, seperti memiliki rasa benci terhadap perbedaan justru akan membuat hati sedih dan menyakiti hati orang lain.
Setelah itu, ajak diskusi anak dengan berandai-andai jika ia dibenci oleh banyak orang.
Dan, cara ini pun anak membuat anak lebih berempati terhadap orang lain, termasuk teman-temannya nanti di sekolah.
Oleh karenanya, hal ini perlu diajarkan orang tua dalam persiapan pembelajaran tatap muka.
Meski masih kecil, namun bukan berarti anak tidak memahami perbedaan di sekitarnya, termasuk perbedaan agama yang dianut oleh orang terdekat mereka.
Kawan Puan dapat memberikan contoh, seperti jika bertemu seseorang menggunakan simbol agama tertentu atau seseorang yang memiliki warna kulit berbeda, jangan memandangnya dengan penuh keanehan.
Hindari juga ungkapan yang bernada kebencian dan ledekan. Perlu diingat bahwa orang tua adalah contoh bagi anak.
Jangan berhenti untuk selalu mengingatkan anak bahwa sikap toleransi itu sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Setelah Perempuan Menikah, Ini 4 Tips Siapkan Dana Pendidikan Anak
Jika tidak ada sikap toleransi, maka akan ada banyak orang yang bermusuhan dan saling membenci.
Sikap toleransi dan intoleransi dapat dipelajari oleh anak dengan baik, saat orangtua takut akan perbedaan, maka anak-anak pun akan mengikutinya.
Dengan mengenalkan keberagaman di sekitar sejak dini, hal itu bisa melawan kefanatikan, rasisme, dan prasangka.
Itulah mengapa mengajarkan anak sikap toleransi penting dilakukan dalam rangka persiapan sekolah tatap muka. (*)