SBY Idap Kanker Prostat dan Bakal Jalani Perawatan di Luar Negeri

Linda Fitria - Selasa, 2 November 2021
Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono idap kanker prostat
Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono idap kanker prostat KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO

Parapuan.co - Kabar kurang mengenakkan datang dari Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono atau yang akrab disapa SBY.

Melalui keterangan staf pribadinya melansir Kompas.com, SBY diketahui mengidap kanker prostat stadium awal.

Penyakit yang diidap SBY ini didiagnosa setelah melalui pemeriksaan oleh tim dokter Indonesia.

"Sesuai dengan diagnosis dari tim dokter, Bapak SBY mengalami kanker prostat (prostate cancer)."

"Kanker prostat yang diderita oleh Bapak SBY masih berada dalam tahapan (stadium) awal," kata staf pribadi SBY, Ossy Dermawan, dalam keterangannya, Selasa (2/11/2021).

Baca Juga: SBY Teringat Momen Sendu Bersama Mendiang Istri dan Pangeran Philip

SBY nantinya akan menjalani perawatan medis di rumah sakit di luar negeri.

Masih belum diketahui ke negara mana SBY akan dirawat, namun yang pasti perawatan akan dilakukan di RS yang memiliki pengalaman maju soal kanker prostat.

"Setelah dilakukan konsultasi yang mendalam dengan tim dokter Indonesia, termasuk para urolog senior, diputuskan medical treatment dilakukan di sebuah rumah sakit di luar negeri yang memiliki pengalaman panjang dan teknologi yang maju untuk menangani kanker prostat," jelas Ossy.

Baca Juga: Tidak Hanya Perempuan, Tapi Pria Juga Bisa Menderita Kanker Payudara, Berikut Gejalanya

Terkait kondisi SBY saat ini, Ossy menyebut mantan presiden tersebut masih menjalani aktivitas seperti biasa.

Seperti melukis, membaca, menulis, dan melihat tim voli berlatih.

Nantinya, SBY juga akan dijaga oleh tim dokter Kepresidenan yang dikirim oleh Presiden Joko Widodo.

"Satu dua anggota tim dokter Kepresidenan akan mendampingi dalam pengobatan tersebut," ucap Ossy.

(*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Komitmen untuk Bawa Perubahan, Frederick-Nanang: Sedikit Bicara, Banyak Bekerja