Parapuan.co - Menurut Bank Dunia, inklusi keuangan adalah akses bagi setiap orang atau bisnis untuk bisa memanfaatkan produk ataupun layanan keuangan.
Lalu, berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan atau OJK Nomor 76/POJK.07/2016, inklusi keuangan ialah ketersedian akses untuk berbagai produk, layanan jasa keuangan dan lembaga.
Pasalnya, inklusi keuangan masih menjadi salah satu fokus utama pemerintah Indonesia, terutama dengan adanya perlambatan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Berdasarkan hasil dari Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2019 yang dilakukan oleh OJK, indeks inklusi keuangan Indonesia mencapai 76.19%.
Untuk dapat mencapai target inklusi keuangan sebesar 90% di tahun 2024, dibutuhkan berbagai program dan upaya untuk meningkatkan literasi keuangan.
Baca Juga: Tips Atur Keuangan Bagi Wanita Karir yang Sudah Berumah Tangga
Selaras dengan itu, Amar Bank, perusahaan teknologi dengan lisensi perbankan, juga melihat adanya ketimpangan dalam mewujudkan inklusi keuangan di Tanah Air.
"Kami memahami bahwa masih ada gap antara masyarakat yang sudah memiliki akses terhadap layanan perbankan formal dan mereka yang tidak memiliki rekening atau kurang terlayani," ungkap EVP Retail Banking Amar Bank, Abraham Lumban Batu.
Maka itu, perusahaan ini memperkuat komitmennya untuk menjangkau dan memberdayakan masyarakat yang belum memiliki rekening (unbanked).
Tak ketinggalan juga, masyarakat yang masih kurang terlayani perbankan (underserved), melalui teknologi dan pemanfaatan penetrasi internet.
Salah satu cara yang dilakukan ialah dengan berpartisipasi dalam acara FinEXPO BIK 2021, sebuah pameran produk/jasa keuangan yang digelar secara virtual oleh OJK.
Dalam virtual expo bertema “Inklusi Keuangan untuk Semua. Bangkitkan Ekonomi Bangsa”, Amar Bank mengedepankan aplikasi Tunaiku.
Ini adalah aplikasi KTA online yang didesain untuk melayani dan menjangkau masyarakat yang belum atau tidak terlayani oleh layanan perbankan.
Terutama di daerah yang sulit dijangkau layanan keuangan formal dan konvensional. Asalkan di daerah tersebut memiliki jaringan internet layak.
Tidak hanya itu, melalui Tunaiku, Amar Bank telah memperluas akses terhadap layanan keuangan ke seluruh penjuru negeri.
Ini adalah cara Amar Bank memberdayakan masyarakat yang tidak memiliki rekening dan kurang terlayani, demi meningkatkan taraf hidup mereka.
Baca Juga: Ini 8 Fakta tentang Keuangan yang Wajib Kamu Tahu di Umur 20an
Melalui Tunaiku, pun ada tawaran Program Referral untuk memberikan kesempatan bagi siapa saja yang ingin menambah pendapatan mereka dengan memberikan referensi pinjaman Tunaiku.
Sebagai agen referral, mereka akan menerima komisi setiap bulannya berdasarkan program referral yang diikuti.
Ada dua skema program referal. Pertama ialah Silver dengan komisi Rp30,000 untuk setiap pengajuan aplikasi pinjaman yang valid.
Lalu, kedua ialah Gold dengan komisi Rp200,000 per pengajuan pinjaman yang berhasil dicairkan.
Sejak 2014, sudah ada lebih dari 1,500 referral yang aktif berpartisipasi dalam program ini dan Tunaiku menjadi penyedia pinjaman digital pertama yang diawasi penuh oleh OJK & BI.
Hingga hari ini, Tunaiku telah mencairkan lebih dari 700,000 pinjaman, sebesar 47,20 persen diarahkan untuk memberdayakan perempuan.
Bahkan, ternyata sebanyak 32,36 persen merupakan nasabah yang sudah mengajukan pinjaman lebih dari satu kali.
Tidak hanya itu, berdasarkan data terbaru, total pinjaman yang sudah dicairkan Tunaiku mencapai lebih dari Rp6.6 triliun.
Selaras dengan itu, tahun ini Tunaiku menginisiasi kampanye #SemuaBisaLebih.
Tujuan kampanye tersebut ialah mengajak masyarakat untuk berusaha lebih demi meningkatkan taraf kehidupan dan mengatasi tantangan keuangan mereka. (*)