Ketika seseorang menjadi public figure maka muncul harapan dari orang lain dan membuat public figure memiliki nilai lebih.
Terlebih jika masyarakat memiliki antusias yang cukup tinggi terkait kehidupan pribadi public figure termasuk masa lalunya.
Inilah yang menyebabkan mengapa cancel culture bisa terjadi.
"Nah itulah beratnya public figure, tokoh masyarakat, mereka itu dianggap sempurna," ungakapnya.
Ketika masyarakat menganggap public figure adalah orang yang sempurna, maka masyarakat akan menaruh harapan bahkan menjadikannya sebagai inspirasi.
"Ketika seseorang mendapat dukungan, kekaguman, sorotan, dari publik entah karena prestasinya, atau tindakan yang bernilai ini akan membuat masyarakat mendukung.
Namun ketika sisi lain yang menunjukkan perilaku tidak baik muncul, disitu akan terjadi cancel culture," tutup Dr. Firman Kurniawan.
(*)
Baca Juga: Diduga Lakukan Kekerasan pada Perempuan, Kim Seon Ho Alami Cancel Culture, Apa Itu?