Parapuan.co - Hari belanja tahunan 11.11 akan datang tak lama lagi nih, Kawan Puan.
Mungkin, banyak dari Kawan Puan sudah mulai merencanakan transaksi daring di e-commerce.
Membahas transaksi daring, kamu perlu berhati-hati saat melakukan transaksi, lho.
Baca Juga: Ellya Khadam, Legenda Dangdut Indonesia yang Tampil di Google Doodle
Pasalnya, risiko pencurian data keuangan secara daring mungkin saja terjadi.
Dilakukan atas permintaan Google, agensi riset pasar YouGov melakukan penelitian bulan September 2021 lalu.
Penelitian ini menyurvei lebih dari 13.000 responden di 11 pasar Asia untuk mempelajari kebiasaan digital yang kurang aman dan membantu meningkatkan perhatian untuk lebih berhati-hati menjelang hari belanja tahunan terbesar, 11.11.
Pasalnya, aktivitas berbelanja online dapat meningkat hingga 20% pada hari belanja tahunan sehingga lebih banyak orang akan rentan terkena penipuan.
Hampir 2 dari 3 pengguna internet di Indonesia pernah mengalami pelanggaran data pribadi atau mengenal orang yang pernah mengalaminya, lebih dari 92% responden yang disurvei mengaku memiliki kebiasaan online yang kurang aman.
Menurut penelitian tanggung jawab digital yang baru ini, mereka membagikan sandi kepada orang lain, menggunakan sandi yang sama untuk berbagai layanan, dan membuat sandi yang mudah ditebak.
Di tengah keadaan ini, penelitian Google mendapati bahwa 79% responden di Indonesia menggunakan sandi yang sama untuk beberapa situs, dengan 2 dari 5 orang mengaku melakukannya untuk hingga 10 situs yang berbeda.
Di antara kelompok ini, 40% mengatakan bahwa mereka bertindak demikian karena khawatir tidak bisa mengingat sandi. Sementara itu, 30% beralasan demi kemudahan.
Yang lebih mengkhawatirkan, separuh dari responden lokal juga mengaku memakai sandi yang mudah ditebak dengan memadukan hal-hal yang paling gampang diretas, dari tanggal penting, nama pasangan, nama hewan peliharaan, hingga kode pos.
Lebih lanjut lagi, hampir 1 dari 4 orang mengaku menyimpan sandi dalam aplikasi ‘Catatan’ di ponsel, yang umumnya tidak dienkripsi secara default.
Baca Juga: Mengenal Design Thinking Strategi Bisnis yang Dipakai Apple hingga Google
Dan di sinilah muncul masalah lain. Para pengguna ulang sandi ini dua kali lebih mungkin menjadi korban pencurian data keuangan online.
Penelitian menemukan 3 dari 5 responden membagikan sandi kepada teman atau keluarga, khususnya untuk akun platform streaming, layanan pesan-antar makanan, dan situs e-commerce.
Dalam transaksi online, 3 dari 4 orang mengaku pernah melakukan pembelian di halaman yang tidak ditandai dengan simbol aman.
Hal ini dapat memberikan kesempatan empuk kepada penipu untuk mencuri informasi dan melakukan pembelian dengan uang mereka.
Selain itu, 74% responden yang menyimpan informasi keuangan secara online juga membagikan sandi kepada teman dan keluarga.
Ini meningkatkan kerentanan terhadap pelanggaran data pribadi karena sandi mereka digunakan di beberapa perangkat.
Tingkat kejahatan digital yang menyertai aktivitas belanja akhir tahun diperkirakan meningkat drastis.
Untuk itu, menjaga keamanan sandi adalah sesuatu yang sangat penting.
Kabar baiknya, sudah tersedia berbagai alat gratis untuk membantu pengguna internet melakukannya.
Google menyarankan semua orang menyempatkan waktu untuk memperkuat keamanan online mereka dengan tiga tips praktis ini:
1. Buat Kata Sandi yang Lebih Kuat
Membuat kata sandi yang sama ibarat memberi kunci untuk rumah, mobil dan motor kamu.
Jika seseorang mendapatkan akses ke salah satunya, semuanya menjadi tidak aman.
Untuk itu, buatlah sandi yang unik dan kuat untuk setiap akunmu.
Baca Juga: Mulai Hari Ini Aplikasi Google Tak Lagi Berfungsi di Beberapa Tipe Ponsel
Pastikan setiap sandi sulit ditebak dan kalau bisa setidaknya berisi delapan karakter.
Supaya lebih mudah, pertimbangkan untuk menggunakan layanan pengelola sandi
untuk membantu membuat sandi yang lebih kuat, menjaga keamanannya, dan melacak semua sandi kamu.
Misalnya, Pemeriksaan Sandi di Pengelola Sandi Google dapat membantu memeriksa kekuatan dan keamanan semua sandi yang kamu simpan.
Alat ini akan memberi tahu kamu kalau ada sandi yang mungkin terancam risiko (misalnya, jika terdampak dalam insiden pelanggaran data pihak ketiga), dan menunjukkan bagaimana kamu menggunakan sandi yang sama untuk berbagai situs.
Oh iya, alat ini akan mengidentifikasi sandi yang relatif lemah dan menawarkan rekomendasi tindakan, lho.
2. Aktifkan Autentifikasi 2 Langkah
Menyiapkan autentikasi 2 langkah atau disebut juga autentikasi 2 faktor - sangat
mengurangi kemungkinan orang lain dapat mengakses akunmu tanpa izin.
Kamu harus tahu autentikasi 2 langkah sebagai verifikasi tambahan dapat memberikan pengamanan lebih.
Autentikasi 2 langkah mengharuskan pengguna menggunakan satu langkah tambahan setiap kali login ke akun mereka, selain memasukkan nama pengguna dan sandi.
Contoh langkah verifikasi tambahan ini antara lain, SMS, kode enam digit dari aplikasi, pemberitahuan di perangkat yang kamu percaya, atau penggunaan kunci pengaman fisik.
Baca Juga: Instagram Siap Rilis 2 Fitur Baru, Berkaitan dengan Kesehatan Mental!
3. Lakukan Pemeriksaan Keamanan Google
Melakukan pemeriksaan keamanan dapat membantu semua orang tetap aman secara online.
Pemeriksaan Keamanan Google adalah alat yang mudah digunakan pengguna
secara sering untuk memperkuat keamanan Akun Google mereka.
Memerlukan waktu kurang lebih sekitar 2 menit, alat ini memberi pengguna rekomendasi keamanan yang praktis dan dipersonalisasi.
Hal ini juga memungkinkan dapat memandu mereka untuk memeriksa perangkat yang terhubung, situs pihak ketiga yang berisiko, dan aplikasi yang memiliki akses ke informasi sensitif, serta opsi autentikasi 2 langkah.
(*)