1. Sari lebih dari sekadar 'sepotong kain tenunan tangan yang belum dipotong'
Secara tradisional, sari telah didefinisikan sebagai satu bagian dari kain yang tidak dijahit, seringkali dengan bagian yang lebih berat untuk memungkinkannya menggantung dengan benar di tubuh.
Perbatasannya (mirip dengan keliman) akan ditenun dengan kerapatan yang lebih berat, seperti halnya 'pallu' (bagian ujung yang sering kali dekoratif).
Namun saat ini, definisinya meluas hingga mencakup tekstil yang ditenun dengan mesin atau tangan, seringkali dengan satu kerapatan yang konsisten.
Istilah 'sari' juga telah berkembang menjadi termasuk bahan kontemporer, seperti kapas, sutra, serat sintetis dan lain-lain.
Baca Juga: Belum Selesai Serangan Covid-19, India Kini Bergulat dengan Virus Nipah
2. Sari dapat disampirkan lebih dari 100 cara
Sering kali orang berpikir hanya ada satu cara untuk memakai sari, yang biasanya disebut tirai Nivi.
Namun sebenarnya, ada ratusan cara berbeda dalam menggantungkan sari di tubuh.
Biasanya tiap daerah, konteks hingga fungsi dari sari itu sendiri menghasilkan cara memakainya yang berbeda-beda.
3. Panjang sari berkisar dari 3,2 hingga 8,2 meter
Umumnya sari memiliki panjang hingga 9 yard (atau 8,2 meter).
Namun mengingat ada berbagai gaya draping atau cara menggunakan sari, panjang kain yang dibutuhkan pun bisa berbeda-beda.