2. Disleksia sekunder
Disleksia sekunder yang juga disebut sebagai disleksia perkembangan.
Disleksia sekunder disebabkan oleh masalah dengan perkembangan otak selama tahap awal perkembangan janin.
Disleksia perkembangan ini bisa berkurang seiring dengan bertambahnya usia anak.
Namun perlu diwaspadai pula bahwa disleksia sekunder ini juga lebih sering terjadi pada anak laki-laki.
Baca Juga: Lebih Baik Pakai Kacamata atau Lensa Kontak? Ini Keuntungan dan Kerugiannya
3. Disleksia trauma
Jenis disleksia ini biasanya terjadi setelah beberapa bentuk trauma otak atau cedera pada area otak yang mengontrol membaca dan menulis.
Gejala disleksia dapat berkembang karena kerusakan pada pendengaran akibat infeksi flu, pilek atau telinga pada anak-anak kecil, sehingga anak tidak dapat mendengar suara dengan kata-kata.
Akibatnya si kecil kesulitan mengeluarkan kata-kata, mengeja dan belajar membaca.
Baca Juga: 6 Penyakit di Musim Hujan yang Bisa dengan Mudah Menyerang Tubuh