Parapuan.co - Meninggalnya Vanessa Angel dan suaminya, Bibi Andriansyah terjadi karena diduga sopir pribadinya mengantuk.
Dugaan awal sopir mengantuk ini disampaikan Direktur Lalu Lintas Polda Jatim Kombes Usman Latif, Kamis (04/11/2021).
Dilansir dari Kompas.tv, dikatakan sopir mobil Pajero putih dengan nomor polisi B 1264 BJU diduga mengantuk, sehingga tak dapat mengendalikan laju kendaraan.
"Setiba di KM 673+300/A Ruas Tol Jomol. Kendaraan tersebut tiba-tiba menabrak beton pembatas kiri ruas tol dikarenakan sopir mengantuk. Akhirnya kendaraan Pajero tersebut terpelanting," ujarnya, Kamis (04/11).
Baca Juga: Anak Vanessa Angel Dikabarkan Selamat, Ini Keselamatan Berkendara dengan Anak di Jalur Darat
Mengetahui adanya dugaan sopir mengantuk, tak dapat dipungkiri bahwa rasa kantuk saat berkendara masih menjadi penyebab kecelakaan di jalan.
Mengutip dari Tabloid Nova edisi NOVA 1696/XXXiIi 24 - 30 Agustus 2020, Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) kecelakaan akibat pengendara ngantuk sering terjadi.
"Sudah banyak kecelakaan diakibatkan karena mengantuk. Pengemudi biasanya malas untuk istirahat, pinginnya cepat sampai di tempat, padahal itu bahaya," ungkap Sony.
Menurut Sony, ketika mulai mengantuk, mata pengemudi biasanya mulai sepet dan mulutnya menguap.
Tanda lainnya yakni laju kendaraan mulai melambat, terutama saat berada di jalan tol.
Selain itu, pengemudi juga akan menggerakkan anggota tubuh, atau mendengarkan musik untuk mengalihkan rasa kantuk.
Dalam kondisi tersebut, jika masih menyetir maka pengemudi bisa mengalami microsleep, atau tidur singkat tapi masih mengemudi.
Apa yang harus dilakukan untuk menghindari rasa kantuk?
Sony membagikan beberapa tips yang bisa dilakukan pengendara untuk menghindari rasa kantuk, yakni:
1. Mengatur waktu kemudi
Sony berpendapat bahwa manusia itu memang tidak boleh mengemudi selama berjam-jam.
Menurutnya, kapasitas manusia untuk menyetir mobil yang baik itu hanya bisa selama 3 jam, sedangkan untuk mengendarai motor itu hanya 2,5 jam.
"Kalau lebih dari tiga jam, biasanya responsif kita sudah menurun saat berkendara. Kalau
berlebihan, kita akan kelelahan, dan semangat untuk menyetir juga berkurang," papar Sony.
Baca Juga: Semalam Masih Ngobrol, Celine Evangelista Tak Percaya Vanessa Angel Meninggal
2. Memerhatikan waktu mengemudi
Penting bagi pengendara untuk mentur waktu istirahat.
Sony berpesan untuk istirahat saat berkendara hanya 30 menit, kalau mau lebih dari itu sebaiknya tidur saja.
"Istirahat 30 menit pas, kalau mau lebih, mending tidur saja. Soalnya, kalau kita enggak tidur, itu membuat kita juga enggak semangat buat nyetir. Justru bikin pengemudi malah lemas. Jadi, memang harus tepat tuh waktu istirahatnya," imbuhnya.
3. Buat rencana perjalanan
Tips terakhir untuk menghindari kantuk saat berkendara adalah dengan memiliki rencana perjalanan.
Dengan membuat rencana perjalanan, pengendara akan mengetahui kapan waktu dan mana tempat berhenti yang aman.
Sony berpendapat bahwa selama ini banyak pengemudi tidak melakukan rencana perjalanan dengan baik, sehingga saat mengantuk atau lelah jadi kebingungan sendiri.
"Kalau udah bingung, inilah yang membuat pengemudi malas berhenti. Kalau kita punya rencana perjalanan, kita kan udah lihat rutedan merencanakan kapan waktu untuk berhenti, tempatnya juga sudah tahu," paparnya.
Baca Juga: Vanessa Angel dan Bibi Andriansyah Meninggal, Ini Pentingnya Mendampingi Anak saat Berduka
Nah, Kawan Puan, dengan mengetahui penjelasan Sony di atas, alangkah baiknya sebelum melakukan perjalanan panjang, pengendara hendaknya mengikuti tips untuk menghindari rasa kantuk tersebut.
Tentunya hal ini bertujuan untuk keselamatan diri dan orang-orang yang ada di kendaraan selama masa perjalanan. (*)