Sinopsis Cinta Bete, Film dengan Kisah Kehidupan Perempuan di Atambua

Rizka Rachmania - Sabtu, 6 November 2021
Sinopsis film Cinta Bete, kisah kehidupan perempuan di Atambua, yang meraih 10 nominasi FFI 2021.
Sinopsis film Cinta Bete, kisah kehidupan perempuan di Atambua, yang meraih 10 nominasi FFI 2021. Instagram @cintabete

Parapuan.co - Kisah kehidupan perempuan rasanya tak akan pernah habis untuk diangkat ke dalam sebuah cerita film ya, Kawan Puan.

Selain sederet film yang mengisahkan tentang perempuan, misalnya Yuni karya Kamila Andini, ada juga film Cinta Bete karya produser Leni Lolang.

Film peraih 10 nominasi Piala Citra Festival Film Indonesia 2021 ini dijadwalkan tayang di seluruh bioskop Indonesia tanggal 18 November nanti.

Cinta Bete akan mengangkat kisah kehidupan perempuan di Atambua yang menjadi korban budaya yang masih tidak memihak pada perempuan.

Baca Juga: Angkat Cerita Perempuan di NTT, Film 'Cinta Bete' Sempat Ganti Judul

Dinominasikan untuk kategori Film Cerita Panjang Terbaik Festival Film Indonesia 2021, inilah dia sinopsis film Cinta Bete.

Sinopsis film Cinta Bete

Cinta Bete bercerita tentang perempuan asal Atambua, NTT, bernama Bete Kaebauk (Hana Malasan).

Bete yang tinggal di Atambua harus hidup dengan budaya Belu Atambua.

Salah satu budaya yang ada di daerah asal Bete adalah sistem mahar atau Belis yang menjadikan perempuan dihargai dari berapa besar mahar yang ditawar oleh seorang laki-laki.

Budaya inilah yang kemudian membuat perempuan sering kali harus terjebak dalam kehidupan pernikahan yang tidak ia inginkan.

Sebaliknya, sistem mahar ini pun bisa membuat seorang perempuan tidak bisa menikah dengan laki-laki yang ia cintai karena pihak laki-laki tidak bisa membayar mahar.

Film Cinta Bete akan menyoroti kehidupan Bete yang sebenarnya jatuh cinta dengan sahabatnya sendiri, Emilio (Marthino Lio).

Namun, pilihan Emilio untuk masuk sekolah seminari membuat Bete patah hati.

Bete pun bertemu dengan laki-laki bernama Alfredo (Yoga Pratama) yang membawanya pada pengalaman lain dalam kehidupan.

Baca Juga: Musikal Horor IBU Tampilkan Potret Kelam Kehidupan Perempuan Zaman Dahulu

Bete pun jatuh cinta pada Alfredo dan ingin menikah dengan laki-laki itu.

Namun sayang, lamaran Alfredo sempat ditolak oleh ayah Bete karena perbedaan kelas sosial dan laki-laki itu tidak bisa membayar mahar yang diminta.

Bete pun nekat kawin lari dengan Alfredo demi cintanya pada laki-laki itu.

Tanpa disangka, Alfredo ternyata sosok yang kasar. Bete kerap mendapat perlakuan kekerasan hingga bayi yang sedang dikandungnya meninggal.

 

Akibat semua hal yang dialami Bete, termasuk pengalaman pahit mendapat tindak kekerasan hingga bayinya meninggal, perempuan itu sakit ingatan.

Di sisi lain Emilio yang sudah menuntaskan sekolah teologi kembali pulang ke kampungnya dan berusaha menolong Bete.

Film karya sutradara Roy Lolang ini diharapkan mampu memberikan edukasi dan pemahaman akan cara mengasuh anak.

Cinta Bete juga menyoroti bagaimana adat budaya masih kuat mengikat kehidupan seorang perempuan.

Baca Juga: Film My Sassy Girl Dibuat Versi Indonesia, Tiara Andini Jadi Pemeran Utama

Film yang naskahnya ditulis oleh Lina Nurmalina dan Titien Wattimena ini akan menekankan bahwa setiap perempuan memiliki keinginan dan tanggung jawab atas kehidupannya sendiri.

Sebelum tayang tanggal 18 November 2021, film Cinta Bete sudah dinominasikan untuk 10 kategori FFI yakni:

1. Film Cerita Panjang Terbaik

2. Penulis Skenario Asli Terbaik

3. Pemeran Utama Perempuan Terbaik

4. Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik

5. Pengarah Sinematografi Terbaik

6. Pengarah Artistik Terbaik

7. Penyunting Gambar Terbaik

8. Penata Musik Terbaik

9. Penata Busana Terbaik

10. Pencipta Lagu Tema Terbaik. 

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Berkaca dari Nikita Mirzani-Lolly, Ini Cara Bangun Kedekatan Ibu dan Anak Perempuan