Adhitya Putri Harus Jalani Facet Injection Karena Skoliosis dan Listesis, Apa Itu?

Maharani Kusuma Daruwati - Sabtu, 6 November 2021
Facet injection seperti yang dijalani Adhitya Putri, apa itu?
Facet injection seperti yang dijalani Adhitya Putri, apa itu? Instagram/adhityaputri

Parapuan.co - Artis peran Adhitya Putri baru saja menjalani tindakan medis karena penyakit yang dideritanya.

Melalui unggahan di Instagramnya, perempuan yang akrab disapa Aput ini menceritakan kondisinya.

Istri Ridwan Ghany ini mengatakan dirinya memiliki skoliosis ringan dan kerap merasakan nyeri.

Hingga akhirnya diketahui ternyata ia juga menderita listesis atau spondilolistesis.

"Karena adanya skoliosis ringan & listesis, tulang belakang pun melakukan kompensasi terus menerus sehingga mengakibatkan ketegangan otot di spnjg ruas L3 hingga S1. Yang selanjutnya menyebabkan nyeri pada sendi faset di sepanjang ruas lumbal/ pinggang. (emoji) Ya Rabb, kata dokter hebat bgt wanita itu kalau urusan menahan sakit ya," ungkap Adhitya Putri di Instagramnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Adhitya Putri Soeprapto (@adhityaputri)

Baca Juga: Hanya berniat Konsultasi, Adhitya Putri Justru Harus Jalani Tindakan Serius Karena Penyakit Ini

Seperti diketahui, skoliosis adalah masalah tulang belakang yang melengkung ke samping.

Mengutip dari NHS, ini dapat mempengaruhi orang-orang dari segala usia, dari bayi hingga orang dewasa, tetapi paling sering dimulai pada anak-anak berusia 10 hingga 15 tahun.

Skoliosis dapat membaik dengan pengobatan, tetapi biasanya bukan merupakan tanda dari sesuatu yang serius dan pengobatan tidak selalu diperlukan jika itu ringan.

Namun, dalam kasus Adhitya Putri, dirinya sudah cukup lama menderita skoliosis dan kini merasakan sakitnya tulang belakang.

Dan ternyata dirinya ditanyakan menderita spondilolistesis. Apa itu?

Mengutip dari Cleveland Clinic, spondilolistesis dalah suatu kondisi yang melibatkan ketidakstabilan tulang belakang, yang berarti tulang belakang bergerak lebih dari yang seharusnya.

Sebuah vertebra tergelincir keluar dari tempatnya ke vertebra di bawah ini.

Ini dapat memberi tekanan pada saraf, yang dapat menyebabkan nyeri punggung bawah atau nyeri kaki.

Meregangkan tulang belakang adalah salah satu penyebab utama spondilolistesis pada atlet muda.

Genetika mungkin juga berperan.

Beberapa orang terlahir dengan tulang belakang yang lebih tipis.

Pada orang dewasa yang lebih tua, keausan pada tulang belakang dan cakram (bantalan di antara tulang belakang) dapat menyebabkan kondisi ini.

Baca Juga: 4 Gerakan Olahraga untuk Perempuan Lansia yang Bisa Perkuat Tulang

Spondilolistesis yang dialami Aput ini pun harus segera mendapatkan tindakan agar rasa nyerinya hilang.

Dokter pun mernyarankan untuk melakukan facet injection.

"Anyway, Dokter Mustaqim pun memberikan rekomendasi pain management tindakan facet injection untuk membantu meniadakan nyeriku supaya kedepannya aku bisa nyaman beraktifitas & melakukan olahraga untuk benerin postur tubuhku. Tujuannya spy aku tidak tambah cari perkara cari posisi-posisi yang menyamankan sesaat namun tidak ergonomis yang bisa jadi dikemudian hari mengakibatkan keluhan2 diarea lain lagi," terangnya.

Mengutip dari Spine Health, sendi facet adalah sendi kecil di setiap segmen tulang belakang yang memberikan stabilitas dan membantu memandu gerakan.

Sendi facet dapat menjadi nyeri karena artritis tulang belakang, cedera punggung, atau tekanan mekanis pada punggung.

Injeksi sendi facet serviks, toraks atau lumbar melibatkan penyuntikan sedikit anestesi lokal (agen mati rasa) dan/atau obat steroid, yang dapat membius sendi facet dan memblokir rasa sakit.

Pereda nyeri dari injeksi sendi facet dimaksudkan untuk membantu pasien lebih mentolerir rutinitas terapi fisik untuk merehabilitasi cedera atau kondisi punggungnya.

Baca Juga: Hari Osteoporosis Sedunia, Kak Seto Ungkap Pentingnya Olahraga untuk Kesehatan Tulang

Suntikan sendi facet biasanya memiliki dua tujuan, yaitu untuk membantu mendiagnosis penyebab dan lokasi nyeri dan juga untuk meredakan nyeri.

  • Tujuan diagnostik : Dengan menempatkan obat mati rasa ke dalam sendi facet, jumlah pereda nyeri langsung yang dialami pasien akan membantu menentukan apakah sendi facet merupakan sumber nyeri. Jika penghilang rasa sakit lengkap dicapai saat sendi facet mati rasa, itu berarti sendi kemungkinan merupakan sumber rasa sakit.
  • Tujuan penghilang rasa sakit : Seiring dengan obat mati rasa, injeksi sendi facet juga termasuk menyuntikkan steroid pelepas waktu (kortison) ke dalam sendi facet untuk mengurangi peradangan, yang terkadang dapat memberikan pereda nyeri jangka panjang.

Prosedur injeksi juga dapat disebut blok segi, karena tujuannya adalah untuk memblokir rasa sakit.

(*)

Sumber: Cleveland Clinic,NHS,Spine Health
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati


REKOMENDASI HARI INI

4 Momen Memukau di Konser Isyana, Dari Duet hingga Kehangatan Keluarga