Gosip tersebut bisa berupa karakteristik pribadi atau profesional orang yang menjadi korbannya.
3. Komentar negatif di publik
Dalam hal yang menyangkut orang banyak, seperti meeting, evaluasi, ulasan konsumen, atau skenario lainnya, pelaku gaslighting akan memberikan komentar negatif.
Lagi-lagi, komentar tersebut didasari oleh kebohongan atau pernyataan yang dilebihkan tanpa adanya bukti dan fakta konkret.
Akibatnya, perilakunya tersebut menyebabkan kerusakan kredibilitas profesional dan reputasi pribadi korban.
4. Humor dan sindiran negatif
Gaslighting juga bisa diekspresikan dalam bentuk bercandaan atau sindiran, lho, Kawan Puan.
Baca Juga: Karyawan Jadi Korban Gaslighting? Pemimpin Perlu Melakukan Hal ini
Dengan humor atau sindiran tersebut, mereka berniat untuk merendahkan, menggoda, mengejek, dan meremehkan korban secara tidak langsung.
5. Pengecualian profesional
Pengecualian profesional, ketika kita dikecualikan dalam berbagai proyek, pengembangan, promosi, atau peluang lainnya merupakan tanda gaslighting juga, Kawan Puan.
Terlebih, ketika korban sebenarnya memiliki kualifikasi yang sesuai untuk ikut terlibat dalam hal-hal tersebut, tetapi dikecualikan tanpa alasan yang jelas.
6. Perundungan dan intimidasi
Jika tanda lainnya cukup sulit untuk diidentifikasi sebagai gaslighting, maka tanda yang satu ini lebih mudah dikenali.
Perundungan atau bullying dan intimidasi merupakan tanda gaslighting, di mana pelaku bisa saja terus mengancam atau melakukan hal yang membuat korban terintimidasi.