Informasi yang harus kamu masukkan ke dalam portofolio sendiri harus disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang kamu cari.
Jika kamu ingin melamar sebagai desainer grafis, kamu bisa memasukkan hasil karya desain kamu ke dalam portofolio tersebut.
Apabila kamu ingin menjadi guru, kamu bisa memasukkan proyek yang kamu lakukan di kelas atau rencana belajar di dalam portofolio.
2. Cantumkan fotomu saat bekerja
Selain hasil karya, kamu juga bisa mencantumkan foto kamu ketika mengerjakan proyek atau pekerjaan tertentu di tempat magang atau komunitas.
Jadi, perekrut bisa secara langsung melihat apa yang telah kamu lakukan, Kawan Puan.
Baca Juga: Hati-hati! Ini 7 Tanda Kamu Mengalami Gaslighting di Tempat Kerja
Jika saat ini kamu masih melangsungkan magang di sebuah perusahaan, kamu bisa mengambil gambar untuk dimasukkan ke dalam portofolio.
3. Masukkan info tentang perusahaan sebelumnya
Selanjutnya, jika kamu sebelumnya pernah bekerja di perusahaan ternama, kamu juga bisa menjelaskan informasi tentang perusahaan tersebut.
Seperti produk barunya, laporan tahunan, brosur, siaran pers, atau newsletter agar perekrut tahu bahwa kamu memiliki peran dalam kesuksesan perusahaan sebelumnya.
4. Masukkan testimoni dari rekan kerja atau atasan
Testimoni atau pujian yang kamu dapatkan sebelumnya dari guru, dosen, rekan kerja, atau atasan tentang hasil kerja kamu juga bisa kamu masukkan ke dalam portofolio.
Hal ini nantinya dapat memberikan pengaruh positif dengan mencuri perhatian perekrut.