Ini Hal yang Perusahaan Bisa Lakukan untuk Menutup Kesenjangan Gender di Tempat Kerja

Ardela Nabila - Minggu, 7 November 2021
Langkah perusahaan untuk menutup kesenjangan gender.
Langkah perusahaan untuk menutup kesenjangan gender. Prostock-Studio

Parapuan.co - Saat ini, perempuan memiliki lebih banyak kebebasan dan kesempatan untuk berkarier.

Kendati demikian, ternyata masih banyak perempuan yang berada di posisi di mana ia diperlakukan tidak adil di tempat kerja.

Pada dasarnya, seperti dilansir Harvard Business Review, ketidakseimbangan atau kesenjangan gender ini mencerminkan masalah talent-management dalam sebuah perusahaan.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Harvard Business Review terhadap 150 orang eksekutif perempuan di berbagai bisnis di seluruh dunia, bias gender masih menghambat kesuksesan perempuan di tempat kerja.

Baca Juga: Lowongan Kerja BUMN Kimia Farma Apotek untuk 3 Posisi, Cek Syaratnya!

Bias tersebut kemudian ikut memengaruhi manajemen di dalam perusahaan, mulai dari tahap perekrutan sampai retensi karyawan.

Oleh sebab itu, untuk menutup kesenjangan gender di tempat kerja, perusahaan perlu mengidentifikasi pola yang mencegah mereka memberikan batas pada perempuan melalui perubahan yang sistematis.

Perubahan tersebut bisa difokuskan pada tujuh area utama dalam hal talent management, seperti di bawah ini.

1. Menarik kandidat

Sebelum perusahaan membuka lowongan pekerjaan, mungkin saja perekrut sudah secara tidak sengaja menyingkirkan kandidat perempuan yang sebetulnya memenuhi syarat.

Alih-alih mempertimbangkannya, perusahaan justru akan mendahulukan kandidat berdasarkan jaringan pribadi dan rekomendasi.

Selain itu, Harvard Business Review juga menyebutkan bahwa deskripsi pekerjaan yang dijelaskan oleh perusahaan saat membuka lowongan sering membuat perempuan menahan diri untuk tidak melamar.

Terlebih jika dalam deskripsi tersebut tercantum bahasa gender, seperti istilah stereotip maskulin atau feminin, yang menghalangi perempuan untuk melamar.

Di sini, perusahaan bisa mengambil tindakan dengan dengan mengubah caranya merekrut karyawan baru dan bagaimana perusahaan bisa menjelaskan lowongan tersebut tanpa adanya bias.

2. Merekrut karyawan

Selanjutnya, ketika kamu sudah mempertimbangkan pelamar, bias gender bisa masuk ke dalam proses seleksi dengan berbagai cara yang tidak disadari.

Baca Juga: 6 Cara Membangun Portofolio untuk Melamar Pekerjaan Agar Dilirik HRD

Mengatur kembali pola dalam merekrut karyawan dengan tidak memihak bisa menjadi cara lainnya untuk menutup kesenjangan gender di tempat kerja.

Perusahaan bisa menghindari melakukan diskriminasi pada perempuan dalam tahap ini, misalnya dengan tidak mengesampingkan resume perempuan yang setara dengan laki-laki.

Gunakanlah standar yang sama dalam hal mengevaluasi resume kandidat, baik perempuan maupun laki-laki.

3. Mengintegrasikan karyawan baru

Ketika akhirnya perusahaan berhasil merekrut karyawan baru, maka selanjutnya yang bisa dilakukan adalah dengan mengintegrasikannya.

Karyawan baru, terutama perempuan, yang telah berbaur dengan rekan kerja barunya di perusahaan baru memiliki hubungan yang baik dengan orang di lingkungan kerja.

Interaksi dengan rekan kerja yang dilakukan sejak awal bisa menumbuhkan perasaan hubungan yang lebih dalam.

Hasilnya, mereka memiliki kepercayaan, kerja sama, dan dukungan timbal balik yang lebih besar di ranah profesional.

4. Pengembangan karyawan

Ketika perempuan dan laki-laki tidak memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan kariernya, maka di situlah perusahaan masih memiliki kesenjangan gender.

Oleh sebab itu, untuk menutup kesenjangan tersebut, perusahaan perlu untuk secara aktif mendukung karier karyawan perempuan mereka.

Dengan demikian, karyawan perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk terus berkembang dalam kariernya.

Baca Juga: Dear Jobseeker, Ini 5 Alasan Kenapa Kamu Harus Punya Portofolio

5. Penilaian kinerja

Saat perempuan dan laki-laki tidak memiliki kesempatan yang sama untuk bertumbuh, dalam hal ini dalam penilaian kinerja, maka artinya bias gender masih ada di sini.

Bias tersebut bisa dihilangkan dengan cara menerapkan proses evaluasi kinerja yang difokuskan pada kualitas kinerja yang diukur secara objektif.

Evaluator yang menilai kinerja juga harus jujur dan adil tentang pekerjaan yang dilakukan oleh perempuan.

6. Mengelola kompensasi dan promosi

Kesenjangan kompensasi berbasis gender kerap terjadi sebelum seorang karyawan benar-benar dipekerjakan.

Ketika persyaratan dan parameter negosiasi gaji tidak jelas, maka perempuan akan berakhir dengan gaji awal yang lebih rendah dari laki-laki.

Karenanya, perusahaan perlu menyamakan kedudukan tersebut dengan memberikan informasi yang jelas.

Sementara dalam hal promosi jabatan, alih-alih fokus pada gender, perusahaan bisa fokus mengumpulkan data dan fakta objektif tentang kinerja karyawannya.

7. Mempertahankan performa baik

Terakhir, jika perusahaan sudah membenahi poin-poin sebelumnya, hal yang selanjutnya harus dilakukan adalah dengan mempertahankan performa baik perempuan.

Baca Juga: Sering Dialami Penulis, Ini Kondisi Writer's Block dan Cara Mengatasinya

Untuk melakukannya, perusahaan bisa terus menerapkan keadilan di lingkungan kerja, dengan demikian karyawan perempuan pun akan ikut nyaman.

Selain itu, penting juga untuk membantu agar karyawan perempuan bisa terus berkembang di lingkungannya.

Kawan Puan, itulah beberapa hal yang bisa perusahaan lakukan untuk menutup kesenjangan gender di tempat kerja. (*)



REKOMENDASI HARI INI

Representasi Karakter Perempuan dalam Game, Inklusivitas atau Eksploitasi?