Kembali Digelar, Ini Gaun Terbaik di Karpet Merah LACMA Art + Film Gala 2021

Citra Narada Putri - Senin, 8 November 2021
Busana terbaik di ajang LACMA Art + Film Gala 2021.
Busana terbaik di ajang LACMA Art + Film Gala 2021. Getty Images

Miley Cyrus

Miley Cyrus mengenakan floral patterned suit dari Gucci x Balenciaga.
Miley Cyrus mengenakan floral patterned suit dari Gucci x Balenciaga. Dok. Taylor Hill/Getty Images

Bukan Miley Cyrus namanya jika tampil biasa saja, dimana ia terlihat berbeda dengan floral patterned suit dari Gucci x Balenciaga.

Tak lupa purse dengan pola yang serupa dengan suit untuk melengkapi gayanya.

Sementara pada jari-jarinya ia menyematkan cincin bermata besar dari Jared Lehr jewelry. 

Dakota Johnson

Dakota Johnson mengenakan satin pants Gucci dan crystal embellished bra top.
Dakota Johnson mengenakan satin pants Gucci dan crystal embellished bra top. Dok. Steve Granitz/Getty Images

Aktris film 50 Shades of Grey ini mencuri perhatian di karpet merah dengan high waist wide leg satin pants warna seashell pink dari Gucci dan crystal embellished bra top dengan aksen fake belt

Tampilan rambutnya terlihat sederhana namun tetap stunning dengan cara dibiarkan tergerai santai. 

Walau tak memakai aksesori pendukung lainnya, riasan smoky eye dengan lipstik warna deep rose membuat tampilannya terlihat istimewa. 

Baca Juga: Bikin Pangling! Intip 7 Busana Terbaik di Karpet Merah Venice Film Festival 2021

Camila Morrone

Camila Morrone mengenakan sheer gown dari Atelier Versace.
Camila Morrone mengenakan sheer gown dari Atelier Versace. Dok.Steve Granitz/Getty Images

Model dan aktris serta kekasih dari aktor Leonardo diCaprio ini tampil memukau dengan sheer netted dress warna hitam dari Atelier Versace. 

Gaunnya tersebut mencuri perhatian berkat detail ruching di bagian pundak dan pinggulnya, serta belahan tinggi di bagian paha kanannya.

Untuk tatanan rambutnya dibiarkan terurai dengan belah tengah, sementara riasannya cantik alami dengan bibir nude.



REKOMENDASI HARI INI

Representasi Karakter Perempuan dalam Game, Inklusivitas atau Eksploitasi?