Persiapan Sekolah Tatap Muka: 7 Cara Mengajarkan Anak Menjadi Penyabar

Parapuan.co - Dalam persiapan sekolah tatap muka yang akan dijalan oleh anak, orang tua tidak hanya menyiapkan kondisi fisik anak, melainkan keterampilan anak dalam berinteraksi.

Sebagai orang tua, Kawan Puan memiliki peran penting bagi tumbuh kembang anak, mulai dari kondisi kesehatannya, perilaku, hingga pengajaran lainnya.

Untuk mengajarkan perilaku baik pada anak sering kali hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi para orang tua.

Salah satu perilaku yang perlu orang tua ajarkan dalam persiapan sekolah tatap muka adalah menjadi penyabar.

Kesabaran menjadi salah satu perilaku penting yang harus dimiliki oleh anak dan kelak akan menjadi pelajaran yang berharga seumur hidup.

Lebih lanjut lagi, hal ini dinilai penting untuk diajarkan karena secara alami anak-anak cenderung tidak sabar.

Terlebih, sekarang segala kebutuhan dapat terpenuhi secara instan dan anak-anak hampir tidak perlu menunggu lama.

Kondisi ini pun membuat semakin sulit untuk mengajari mereka bagaimana bersabar karena hanya ada sedikit kesempatan bagi mereka untuk mempraktikkannya.

Untuk itu dibutuhkan pula kesabaran orang tua dalam mendidik anak untuk bersabar.

Melansir dari laman First Cry Parenting, ini 7 cara mengajarkan anak bersabar dalam persiapan pembelajaran tatap muka (PTM). Yuk, simak!

1. Menyontohkan kesabaran

Tentu tak mudah dalam mengajak anak berangkat sekolah tepat waktu, mendampingi mengerjakan tugas sekolah, atau kegiatan lain yang sering kali membuat orang tua geregetan.

Dalam situasi-situasi inilah penting bagi orang tua untuk mempraktikkan kesabaran sehingga anak-anak akan memiliki panutan untuk diteladani dalam hal kesabaran.

Dengan kata lain, pengajaran kesabaran dalam persiapan sekolah tatap muka ini dapat dilakukan dengan orang tua yang memberikan contoh terbaiknya.

2. Mulai dari yang sederhana

Carilah aktivitas dalam kehidupan sehari-hari yang dapat membuat si kecil harus menunggu untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkannya.

Satu atau dua menit sudah cukup untuk memulai mengajarkannya.

Secara perlahan anak akan belajar tentang konsep menunggu, dan saat dia mulai mengerti, kamu dapat menambah waktu menunggu untuk membuatnya menunggu sedikit lebih lama.

3. Usahakan untuk tetap berlaku baik

Saat memberi contoh kesabaran untuk anak, selalu ingat untuk tetap tenang, tersenyum, dan mencoba untuk mengatasi masalah yang tidak diinginkan dengan positif.

Dalam persiapan pembelajaran tatap muka, hindari menunjukkan emosi marah dan mengeluh.

Karena, perilaku ini hanya membuat anak menjadi lebih tidak sabar, sebab mereka mungkin terburu-buru untuk membuat kamu merasa bahagia.

4. Dengarkan keluhan anak

Ketika anak mengeluh bahwa dia lebih suka bermain atau melakukan sesuatu selain menunggu, pastikan untuk tetap tenang dan dorong dia untuk berbicara tentang perasaannya.

Usahakan untuk memberikan respons yang serius dan coba berikan solusi.

5. Mengajarkan dengan menunda hal yang disukai anak

Dalam mengajarkan anak menjadi penyabar, kamu bisa membuat anak menunggu sebentar sebelum memberi mereka sesuatu yang mereka inginkan.

Sebagai contoh, jika kamu sedang mencuci piring dan anak meminta kamu untuk bermain dengannya, maka kamu dapat meminta anak untuk menunggu sampai kamu selesai, lalu pergi bermain dengannya.

6. Tepat waktu

Cara untuk menghindari memberi waktu yang tidak dapat ditepati adalah dengan menjelaskan waktu kepada mereka melalui tindakan.

Misalnya, alih-alih memberi tahu mereka bahwa makan malam akan siap dalam 15 menit, cobalah memberi tahu mereka bahwa makan malam akan siap setelah kentang matang.

7. Berikan pujian

Kesabaran adalah keterampilan, dan ketika anak menunjukkan kesabaran, maka kamu perlu mengakui dan memujinya agar si kecil lebih terpacu untuk melakukannya lagi.

Misalnya, jika kamu membawa anak ke dokter dan si kecil duduk dengan buku mewarnai mereka untuk diwarnai dan tidak rewel, maka kamu bisa ucapkan terima kasih pada anak atas kesabarannya.

Nah, itulah 7 tips mengajarkan anak untuk menjadi penyabar dalam rangka persiapan sekolah tatap muka yang perlu orang tua perhatikan. (*)