Wakili Indonesia, AKBP Rita Wulandari Raih Penghargaan Internasional Association of Women Police

Linda Fitria - Selasa, 9 November 2021
AKBP Rita Wulandari, Polwan Indonesia yang berprestasi
AKBP Rita Wulandari, Polwan Indonesia yang berprestasi Humas Polres Manggarai Barat

Parapuan.co - Prestasi hebat diterima Polwan Indonesia, AKBP Rita Wulandari.

AKBP Rita Wulandari menjadi satu-satunya polwan di Bareskrim Kepolisian Republik Indonesia yang meraih penghargaan dari Internasional Association of Women Police.

Rita menerima penghargaan tersebut di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Minggu (7/11/2021).

Melansir Kompas.com, Rita menjadi satu dari sembilan polisi dari negara lain yang tebaik di bidang penanganan kejahatan terhadap perempuan dalam kategori Prevention and Detection of Violence Against Women Award 2020 (Penghargaan Pencegahan dan Deteksi Kekerasan terhadap Perempuan 2020).

Rita dianggap sebagai polwan yang sangat peduli dan konsisten dalam menangani kasus perempuan dan anak.

Baca Juga: Ada Ledakan dan Bangkai Ayam, Ini Teror yang Dialami Keluarga Veronica Koman

"Rita mendapatkan award ini karena dinilai dari konsistensi dan kecintaannya selama 17 tahun menangani kasus perempuan dan anak yang berhadapan dengan hukum, baik melalui siber maupun kejahatan konvensional," ungkap Presiden IAWP, Deborah Friedl, melalui virtual, Minggu (7/11/2021).

Ia dinilai sangat berdedikasi dalam mengungkap kasus kekerasan baik fisik, psikis, maupun seksual.

Bahkan tak hanya itu, ia juga berhasil menangani sejumlah tindak pidana perdagangan orang, organ tubuh, pelacuran, hingga pornografi anak.

Karena itulah dirinya dinilai pantas pendapatkan penghargaan tersebut dan menjadi satu-satunya Polwan Indonesia yang pernah meraihnya.

Dalam sambutan usai menerima penghargaan, Ria mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan.

Apalagi telah memberikan ruang dan kesempatan untuk perempuan secara khusus.

"Terima kasih atas penghargaan ini. Saya merasa bangga bisa terpilih jadi penerima penghargaan internasional ini," ungkap Rita.

Semasa bekerja, Rita menganggap kasus yang berkaitan dengan perempuan dan anak sangatlah sensitif dan perlu perhatian khusus.

Karenanya, dia meminta selama penanganan harus ada perlakuan khusus yang lebih humanis dan peka pada gender.

Baca Juga: Dihadiri Menparekraf Sandiaga Uno, Intip Webinar Ekonomi Smart FM Ini

“Tidak hanya perempuan yang saya advokasi, polisi laki-laki (polki) juga saya libatkan dan berikan motivasi dalam penanganan kasus perempuan anak untuk ikut sensitif dan responsif gender," ujar dia.

"Karena kita yakin mereka pasti memiliki seorang ibu, istri, anak, saudara yang perempuan, sehingga memungkinkan mereka untuk menanganinya dengan profesional dan sensitif gender. Dengan demikian, misi perlindungan ini akan menjadi lebih kuat dengan saling melengkapi," imbuhnya.

(*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

3 Tips Manfaatkan Uang Pesangon PHK Jadi Modal untuk Wirausaha