Parapuan.co - Belakangan ini, seorang balita berusia 3 tahun viral di TikTok karena aktif dan pintar berbicara dengan bahasa baku.
Bocah bernama Shabira Alula atau yang akrab dipanggil Lala itu dikenal karena kerap terlibat perbincangan lucu dengan sang ayah di akun TikTok @Shabiraalula&Ayah.
Sang ayah, Fahmi, awalnya tidak menyangka bahwa Shabira akan terkenal seperti sekarang hingga akunnya punya lebih dari satu juta pengikut.
Memiliki anak yang aktif berbicara, ternyata orang tua Shabira awalnya membagikan video sang balita hanya untuk sebatas dokumentasi dan kenang-kenangan.
Ternyata banyak yang menyukai video Shabira sehingga dirinya viral di TikTok seperti sekarang. Di sisi lain, banyak orang tua yang menginginkan anaknya aktif berbicara seperti Shabira.
Selaras dengan itu, melansir NOVA, orang tua Shabira pun membagikan rahasia pola asuh agar anak cerdas dan aktif berbicara seperti buah hati mereka.
Baca Juga: Berikan Empati, ini 5 Cara Menghadapi Anak yang Sangat Sensitif
1. Mengajarkan kalimat lembut dan bahasa baku
Orang tua Shabira, Fahmi dan Ochi memang terbiasa mendidik dengan kalimat lembut dan bahasa baku kepada putri sejak dini.
Pasalnya, dengan begitu, Shabira dapat dengan mudah menyerap apa yang diajarkan orang tuanya, lalu menirunya.
Fahmi pun menganjurkan orang yang bertemu Shabira untuk menggunakan bahasa yang sopan.
"Shabira itu penurut, jadi kalau misalnya kita ucapkan dengan lembut dia akan mengikuti, anak kan bagaimana kita mengasuhnya," ujar Ochi saat siaran langsung podcast Hallo Bunda.
Dalam podcast perdana yang diselenggarakan Generos itu, Ochi pun bilang, "Kalau kita diasuh dengan kekerasan atau lumayan mendikte, anak juga akan memberontak, ya seperti itu."
Selain itu, tak heran jika Shabira menjadi anak aktif berbicara karena Ochi sudah mulai mengajak Shabira berbicara sejak dalam kandungan.
Dampaknya, Shabira sudah bisa berceloteh atau babbling saat berusia delapan bulan.
Dalam perkembangannya, Ochi maupun Fahmi tetap menstimulasi Shabira dengan bermacam-macam kosakata dan bahasa yang baku melalui komunikasi maupun kegiatan sehari-hari.
2. Menjaga kekompakan sebagai orang tua
Selain itu, kekompakan antara ibu dan ayah merupakan poin yang penting dalam pola asuh anak.
Ochi menuturkan ketika Shabira sedang berbuat kesalahan dan dinasihati oleh ayahnya, maka biasanya ia akan mengadu ke ibu.
Baca Juga: Saran dari Psikolog Saat Kita Ingin Menolak Saran Pengasuhan Orang Tua
Pada posisi ini, sebagai seorang ibu, Ochi akan memberikan pengertian kepada Shabira tentang nasihat dari ayahnya tersebut.
Mereka membiasakan Shabira bertanggung jawab dan menyelesaikan masalah dengan orang tuanya. Alhasil, Shabira tak akan menganggap, ayah ibunya jahat karena memarahinya.
"Pokoknya kita harus kompak. Kalau ayah sedang menasihati, ibu harus kasih pengertian ke Shabira, begitupun sebaliknya. Jadi, masing-masing ada porsinya sendiri," ujar Ochi.
3. Memastikan asupan nutrisi terpenuhi
Ochi menyadari bahwa dalam masa tumbuh kembang, Shabira membutuhkan asupan nutrisi yang memadai. Makanya, ia rutin dalam memberikan vitamin untuk perkembangan otak Shabira.
Sehingga tak heran jika di usianya yang masih balita ini Shabira sudah menghafal bacaan doa, tidak penakut, dan selalu menyapa orang yang bertemu dengannya.
"Shabira ini aktif banget kan sekarang, jadi saya backup dengan nutrisi atau vitamin tambahan. Pertama, vitamin untuk menunjang daya tahan tubunya," ujar Ochi.
Lalu, Ochi pun menambahkan, "Kedua, vitamin untuk perkembangan otaknya. Nah, saya biasa kasih Shabira dengan Generos."
Ochi menjelaskan setelah Shabira mengkonsumsi Generos, ia merasa kemampuan Shabira dalam menyerap kosakata lebih meningkat. Begitu pula dengan pengetahuannya yang semakin luas.
Meningkatnya daya ingat dan kemampuannya dalam menyerap berbagai informasi membuat Shabira tambah aktif dalam berbicara.
Berperan dalam perkembangan bicara Shabira, rupanya Generos didukung dengan lima bahan alami yang sangat baik untuk perkembangan otak anak.
Salah satunya komposisi yang berasal dari ikan sidat. Ikan sidat menjadi salah satu penguat dalam memberikan nutrisi terbaik dan tumbuh kembang otak pada anak.
Betapa tidak, ternyata ikan sidat dapat meningkatkan daya ingat, mencegah kepikunan, dan menumbuhkan neuron yang tidak aktif.
Baca Juga: 7 Pola Asuh yang Sering Dilakukan Orang Tua Milenial, Apa Saja?
Pasalnya, pola asuh orang tua dan nutrisi yang didapatkan anak ialah faktor penting dalam tumbuh dan kembang anak.
Maka itu, seperti ayah dan ibu Shabira, orang tua harus saling berkompromi untuk menentukan pola asuh yang sesuai dengan anaknya.
Di samping itu, sekadar informasi, podcast Hallo Bunda yang akan membahas seputar pola asuh ini akan tayang seminggu sekali di kanal YouTube Official Generos, ya. (*)