Ia menceritakan rasa semangat menjalani aktivitas itu hilang ketika masa peceraian,
"Aku berubah dari orang yang enggak ada takutnya ngerjain segela sesuatu. Ketika aku mengalami perceraian itu saya kayak dibalik ya 180 derajat, saya enggak punya kekuatan apapun dan ini berlangsung lama, lama banget," kisahnya.
Maya mengaku masa terberat dalam hidupnya ialah saat tiga tahun pertama masa perceraian.
"Aku pikir ini penting buat aku share karena saat itu adalah saat akhirnya aku belajar untuk melihat ke dalam diri," ungkapnya sembari membagikan kisah hidupnya.
"Aku mulau melakukan review ke diri sendiri. Aku mulai kaya melihat apa yang di kaca, apa yang membuat salah. Kelihatan poin satu, poin dua, poin tiga. Ternyata poinnya banyak," ceritanya.
Baca Juga: Seni Mengatasi Cemas setelah Gagal Menenangkan Diri, Begini Caranya!
Momen Menyalahkan Diri Sendiri
Maya juga mengungkapkan kalau dalam hidup, kita pasti pernah menyalahkan diri sendiri. Apalagi terkait dengan perceraian.
"Pasti ada momen menyalahkan diri sendiri, karena pernikahan itu effort dua orang. Ketika perceraian itu pun juga bukan kesalahan satu orang, tapi kesalahan dua orang," ungkapnya.
Maya menjelaskan bahwa perlu hati yang sangat besar untuk bisa mengakui kesalahan, walaupun sebenarnya apa yang terjadi itu memiliki sebab akibat.
Titik Bangkit
Meski punya masalah dalam hidup, kita tetap harus memiliki titik balik dalam hidup itu sendiri.
"Sebetulnya kalau harus bangkit itu sudah dari peceraiannya itu sendiri. Secara teori tahu, tapi untuk melakukannya sama sekali enggak gampang. Dan sebetulnya saya baru menemukan sekitar 10 tahun setelah itu bahkan lebih kira-kira ada 12 tahun. Saya menyadari bahwa saya melenceng dari diri sendiri udah jauh banget," terangnya.