Parapuan.co- Pada Selasa (9/11/2021), SOVLO menggelar konferensi pers Virtual Peluncuran Kampanye “Bangga Ilustrator Lokal” yang dihadiri oleh awak media.
Acara tersebut dihadiri oleh Lidya Valensia (CEO dan Founder SOVLO), Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A. (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia), dan Popomangun (ilustrator SOVLO).
Dalam acara tersebut, Menparekraf memaparkan bagaimana peluang bisnis untuk UMKM saat ini.
“Peluang ekonomi kreatif masih sangat terbuka di Indonesia. Terlebih, pemerintah juga telah menetapkan bahwa industri kreatif menjadi tulang punggung ekonomi negara. Para pelaku industri kreatif pun harus terus berkreasi dengan inovasi-inovasi baru agar produk mereka bisa bersaing," ungkap pria yang akrab disapa Sandiaga Uno.
"Selain inovatif, pelaku industri kreatif, termasuk dari kategori UMKM harus juga adaptif dengan situasi dan memiliki mental tangguh untuk tetap bisa bertahan. Jika itu semua bisa dimiliki pelaku industri kreatif maka ekonomi kreatif akan bisa bertumbuh dan bersaing,” tambahnya.
Baca juga: SOVLO Kenalkan Produk Baru Lewat Kampanye Bangga Ilustrator Lokal
Tak hanya itu, Sandiaga Uno juga mengungkapkan salut dan hormatnya bagi pengusaha-pengusaha kreatif di subsektor fesyen yang berhasil mengubah situasi krisis menjadi peluang.
Mereka bahkan mampu menolong atau mendukung sebanyak-banyaknya bakat dan tenaga kerja untuk bertahan dan berjaya di tengah krisis.
Suami Nur Asia ini, juga memberikan apresiasi kepada SOVLO yang berhasil memasarkan produk fesyen uniknya melalui kampanye #BanggaIlustratorLokal.
“Oleh karena itu, saya menyatakan apresiasi dan dukungan penuh terhadap rencana SOVLO merangkul sebanyak-banyaknya ilustrator untuk melahirkan karya-karya unik dengan tema-tema positif dan pemberdayaan sehingga bernilai di pasar fesyen domestik bahkan jika perlu ekspor," ujar Sandiaga Uno.
Sebagai Menparekraf, Sandiaga Uno juga memaparkan keuntungan yang disumbangkan ekonomi kreatif di bidang fesyen kepada negara.
"Pada Juni 2021, sektor ekonomi kreatif sudah menyumbangkan produk domestik bruto (PDB) sebesar Rp 1.100 triliun dari 17 subsektor ekraf, yang didominasi fesyen, kuliner, dan kriya. Sumbangsih PDB sektor ekonomi kreatif (ekraf) bagi Indonesia ini menjadi nomor tiga terbesar di dunia setelah Amerika Serikat dengan Hollywood dan Korea Selatan dengan K-POP," jelas Sandiaga Uno
Baca juga: Baru Merintis Bisnis? Catat 6 Langkah Membuat Rencana Pemasaran untuk UMKM
"Sebanyak 33,4 persen pelaku ekraf di Indonesia berasal dari subsektor fesyen, termasuk dari industri kecil dan menengah, dimana totalnya mencapai 2,5 juta orang. Nilai ekspor subsektor fesyen juga yang terbesar, total mencapai 15 juta dolar AS pada 2019. Industri Kecil Menengah (IKM) di bidang fesyen sendiri sejak 2019 telah mencatatkan kontribusi besar pada (PDB) yakni sebesar 19,5 persen, sebuah peningkatan dari sebelumnya yang bernilai 5,4%," tambahnya lagi.
Sandiaga Uno optimis jika industri fesyen Indonesia mampu bersaing di kancah internasional.
Untuk mendukung hal itu, Kemenparekraf juga akan melakukan pendampingan melalui fasilitas-fasilitas yang bisa mendorong subsektor ini menjadi semakin besar.
Kemenparekraf akan mengeluarkan kebijakan untuk mendorong masyarakat menggunakan karya fashion di dalam negeri.
Perlu diketahui, SOVLO adalah brand fesyen terbaru karya anak bangsa dari Lotus Group yang lahir di masa pandemi lewat kampanye Bangga Ilustrator Lokal.
SOVLO sendiri merupakan akronim dari Souvenir Lokal. (*)